Ahad 23 Nov 2025 17:50 WIB

Cincin Pintar Jamaah Haji Diluncurkan: Bisa Memantau VO2max Hingga Ketahanan Jantung

Pemerintah mendorong adanya manasik kesehatan bagi jamaah haji.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wamen Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak (tengah)
Foto: Ist
Wamen Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan pentingnya penguatan istitha'ah kesehatan sebagai fondasi utama penyelenggaraan haji Indonesia. Hal itu disampaikan usai menghadiri peringatan HUT 1 Dekade Perhimpunan Dokter Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Dahnil mencoba smart ring, cincin pintar yang telah diluncurkan Perdokhi sebagai alat pemantau kesehatan jamaah.“Ini istitha'ah kesehatan, untuk mengukur kesehatan. Saya belum tahu detail fungsinya apa, tapi berbagai inovasi terkait perhajian kita dukung, terutama kesehatan haji. Karena isu kesehatan haji itu jadi isu utama,” ujar Dahnil sambil menunjukkan cincinnya.

Baca Juga

Menurut Dahnil, pemerintah ke depan mendorong dua agenda besar. Pertama, edukasi kesehatan haji atau yang ia sebut “manasik kesehatan.” “Karena kuota (haji) ini kan kita mengubah beberapa kebijakan supaya tahunnya semuanya sama. Sehingga nanti istitha'ah kesehatan itu bisa dipersiapkan lebih panjang,"kata Dahnil.

photo
Petugas kesehatan membantu menyuapi seorang calon haji Indonesia saat kegiatan jemput bola Poli Risti (risiko tinggi) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah di klinik kesehatan Sektor 9, Misfalah, Makkah, Rabu (29/5/2024). Tim dokter spesialis Poli Risti KKHI melakukan jemput bola pasien dengan mendatangi setiap sektor jamaah Indonesia berada untuk melakukan deteksi dini hingga pengobatan bagi pasien berisiko tinggi seperti penyakit jantung, paru, dan penyakit dalam lainnya.  - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kedua, pemerintah ingin asosiasi kesehatan seperti Perdokhi terlibat lebih jauh dalam riset-riset kesehatan haji. Tujuannya, isu kesehatan menjadi mainstream dalam kebijakan perhajian Indonesia.“Riset ini penting agar kesehatan haji menjadi isu utama dalam penyusunan kebijakan nasional,"kata Dahnil.

Ketua Umum PP Perdokhi dr Syarief Hasan Lutfie menjelaskan, smart ring yang diperkenalkan ini bukan sekadar perangkat elektronik, tetapi sarana edukasi bagi jamaah. "Ini indikator bahwa kesehatan itu dimulai dari diri sendiri. Supaya mereka tahu, mampu haji atau tidak. Bukan menunggu keputusan pemerintah,” jelas dr Syarief.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement