REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang kerap membuat manusia terseret pada ambisi dan kegelisahan, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu hadir sebagai sosok yang menuntun umat kepada ketenangan dan kejernihan jiwa.
Nasihat-nasihat keponakan Rasulullah SAW ini bukan hanya menggugah, tetapi juga mengajarkan bagaimana seorang mukmin menata hati, menguatkan tekad, dan menimbang dunia dengan timbangan akhirat.
HMH Al-Hamid Al-Husaini dalam bukunya Imamul Muhtadin menulis, dari pesan tentang keikhlasan hingga peringatan tentang sia-sianya umur yang berlalu, Ali bin Abu Thalib mengajak para pengikutnya untuk hidup dalam ketakwaan dan keberanian moral yang sejati.
Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu anhu sering mengingatkan, "Janganlah ada seorang pun di antara kalian yang mengharap selain keridhaan Allah, dan janganlah takut kepada apapun selain perbuatan dosa.”
Ali bin Abu Thalib juga pernah berkata, “Siapapun yang baik batinnya, Allah pasti menjadikan baik lahirnya. Sabar adalah keberanian. Hindarilah persoalan-persoalan yang dapat menimbulkan kesedihan dengan kekuatan tekad untuk bersabar dan dengan keyakinan yang baik."




