REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Juru bicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Tess Ingram mengungkapkan, lebih dari satu juta anak di Jalur Gaza masih membutuhkan air bersih dan makanan.
Selain itu, ribuan anak tidur dalam keadaan lapar setiap malam, meskipun telah ada kesepakatan gencatan senjata. Selain itu, sekitar 650.000 anak perlu segera kembali bersekolah.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Dalam wawancara dengan pers, Ahad (2/10/2025), Ingram mengatakan, gencatan senjata merupakan “kabar baik” karena menghentikan pengeboman harian yang menewaskan anak-anak.
Namun, ia menegaskan bahwa hal itu “belum cukup untuk mengakhiri kelaparan atau memastikan keluarga memiliki akses terhadap air minum yang aman.”
Ia menambahkan, keluarga-keluarga di Gaza masih berjuang setiap hari untuk bertahan hidup. Infrastruktur yang sebelumnya menyediakan air dan layanan kesehatan bagi anak-anak telah rusak parah, sehingga akses terhadap kebutuhan dasar menjadi sangat sulit.
                     
                    



