Senin 13 Oct 2025 17:25 WIB

Israel: Tahanan Palestina akan Dibebaskan Setelah Sandera Ada di Israel

Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata.

Rep: Fuji E Permana, Fitrian Zamzami/ Red: Nashih Nashrullah
Anggota Hamas mengambil posisi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, sebelum menyerahkan sandera Israel ke Palang Merah, Senin, 13 Oktober 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anggota Hamas mengambil posisi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, sebelum menyerahkan sandera Israel ke Palang Merah, Senin, 13 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel akan mulai membebaskan tahanan Palestina setelah mendapat konfirmasi bahwa semua sandera yang ditawan di Gaza telah tiba di negara itu, kata juru bicara perdana menteri, pada Ahad kemarin.

"Tahanan Palestina akan dibebaskan setelah Israel mendapat konfirmasi bahwa semua sandera kami yang akan dibebaskan besok telah melintasi perbatasan ke Israel," kata Shosh Bedrosian kepada para wartawan, dikutip dari laman Alarabiya, Senin (13/10)

Baca Juga

Selama gencatan senjata sebelumnya, jenazah beberapa sandera diidentifikasi oleh para ahli forensik setelah mereka kembali ke Israel.

Bedrosian mengatakan bahwa sambil menunggu identifikasi, para tahanan Palestina akan berada di dalam bus yang siap berangkat.

"Segera setelah kami mendapat konfirmasi bahwa mereka (para sandera) telah memasuki wilayah Israel, bus-bus itu akan berangkat dan memulai perjalanan mereka," katanya.

Ia mengatakan pembebasan semua sandera yang ditawan di Jalur Gaza selama lebih dari dua tahun diperkirakan akan dimulai Senin pagi.

Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Berdasarkan ketentuan rencana tersebut, Hamas akan membebaskan 47 sandera (hidup dan mati) yang tersisa yang diculik pada 7 Oktober pada Senin siang.

Hamas juga diperkirakan akan menyerahkan jenazah seorang tentara yang tewas pada tahun 2014 dalam perang Gaza sebelumnya.

Selama gencatan senjata terakhir, identifikasi para sandera yang meninggal baru dikonfirmasi setelah dilakukan otopsi di Institut Forensik Abu Kabir Israel.

“Kami berharap ke-20 sandera kami yang masih hidup akan dibebaskan bersamaan ke Palang Merah dan diangkut dengan enam hingga delapan kendaraan,” kata Bedrosian.

“Para sandera kemudian akan dibawa ke pasukan di wilayah Gaza yang dikuasai Israel dan kemudian dipindahkan ke pangkalan Reim di Israel selatan, di mana mereka kemudian akan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.”

"Mereka kemudian akan dibawa ke salah satu dari tiga rumah sakit utama."

"Sepuluh sandera akan dikirim ke Pusat Medis Sheba, lima sandera di Beilinson, dan lima sandera akan dirawat di Ichilov," kata Bedrosian, merujuk pada tiga rumah sakit di Israel tengah yang telah dilengkapi untuk menerima para tawanan yang dibebaskan.

Mengenai tahanan Palestina yang akan dibebaskan, 250 orang adalah tahanan keamanan, sementara sekitar 1.700 orang ditahan oleh militer Israel di Gaza setelah Israel melancarkan genosida di Gaza.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement