REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dengan dilandasi rasa tanggung jawab terhadap nasib Muslim yang tertindas serta tempat-tempat suci di Palestina dalam menyikapi seruan perdamaian Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 29 September 2025 lalu tentang 20 Poin Rencana Perdamaian Gaza. Maka dengan ini Jama’ah Muslimin menyatakan sikap.
Imam Jamaah Muslimin, Yakhsyallah Mansur mengatakan, Jamaah Muslimin menolak tegas usulan Donald Trump tersebut karena secara keseluruhan hanya menguntungkan Trump dan pihak Zionis Israel yang telah melakukan genosida dan kejahatan-kejahatan tak bermoral terhadap kemanusiaan. Apabila usulan Trump disetujui akan sangat merugikan pihak Palestina dan masa depan rakyat Palestina khususnya rakyat Gaza.
"Jamaah Muslimin menyerukan seluruh umat Islam dan semua pemimpin negara-negara Muslim untuk teguh bersatu padu, melindungi, membela serta memperjuangkan hak-hak hidup yang bebas dan merdeka bagi seluruh warga Gaza dan warga Palestina pada umumnya hingga mereka mampu menentukan masa depan mereka sendiri," kata Yakhsyallah dalam siaran pers, Kamis (2/10/2025)
Ia mengatakan, mengingat naskah kesepakatan harus penuhi prinsip keadilan dan kesetaraan dan berimbang. Mengingat rekam jejak AS selama ini yang selalu membela Zionis Israel, selalu memveto semua Resolusi PBB yang dinilai merugikan Zionis Israel. Mengingat AS terus menerus membantu persenjataan Zionis Israel untuk melakukan genosida dan tidak pernah menjadi pembela kebenaran apalagi bisa bersikap netral dan adil.
Yakhsyallah menegaskan, maka pengajuan 20 poin rencana perdamaian Gaza yang ditulis dan diumumkan secara sepihak oleh Trump yang hanya mementingkan perlindungan bagi keamanan dan kepentingan Zionis Israel, dan tidak menjamin keamanan dan kemerdekaan abadi bagi Gaza dan Palestina, maka jelas harus ditolak oleh semua pihak.
Yakhsyallah menegaskan hal itu sesuai perintah Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰٓى اَوْلِيَاۤءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(-mu). Sebagian mereka menjadi teman setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS Al-Ma'idah Ayat 51)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَاۤءَ تُلْقُوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا جَاۤءَكُمْ مِّنَ الْحَقِّۚ يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ وَاِيَّاكُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ رَبِّكُمْۗ اِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِيْ سَبِيْلِيْ وَابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِيْ تُسِرُّوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَاَنَا۠ اَعْلَمُ بِمَآ اَخْفَيْتُمْ وَمَآ اَعْلَنْتُمْۗ وَمَنْ يَّفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ