Kamis 13 Nov 2025 15:32 WIB

PRC Ajak Masyarakat Indonesia Angkat Isu Kemerdekaan Palestina Lewat Riset Akademik

Ada 120 abstrak riset akademik bertema Palestina yang diterima di forum internasional

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tiga seniman tari dari Mataholang Officieel melakukan aksi menari selama empat jam, di Palestine Walk, kawasan Alun-Alun Kota Bandung, Rabu (5/5/2024). Aksi berupa street performance tersebut dalam rangka memperingati hari lahir Ir Sukarno ke-123 tahun, dengan mengangkat isu konflik Palestina - Israel, dimana pada jamannya Ir Soekarno ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina, meski hingga saat ini konflik Palestina belum berakhir.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Tiga seniman tari dari Mataholang Officieel melakukan aksi menari selama empat jam, di Palestine Walk, kawasan Alun-Alun Kota Bandung, Rabu (5/5/2024). Aksi berupa street performance tersebut dalam rangka memperingati hari lahir Ir Sukarno ke-123 tahun, dengan mengangkat isu konflik Palestina - Israel, dimana pada jamannya Ir Soekarno ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina, meski hingga saat ini konflik Palestina belum berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG — Palestina Research Center (PRC) mengajak seluruh warga Indonesia untuk turut mengangkat isu kemerdekaan Palestina,  salah satunya melalui riset akademik. Total sebanyak 120 abstrak riset akademik diterima dalam forum internasional Asia Pacific Dialogue for Palestine: Synergy of Research and Diplomacy belum lama ini di Jakarta.

Salah seorang perwakilan PRC Lutfhie Maula Alfianto mengatakan isu kemerdekaan Palestina dapat didiskusikan tidak hanya di platform media sosial. Menurut Luthfie, hal tersebut juga dapat didiskusikan di forum-forum akademik.

Baca Juga

"Kami mencoba agar perjuangan Palestina tidak hanya bersifat fisik atau bantuan pendanaan semata, tetapi juga melalui pemikiran akademik," ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima, Kamis (13/11/2025).

Dalam ajang forum dialog internasional yang digelar, ia mengatakan telah menerima total 120 abstrak dengan 80 full paper terpilih dari tujuh topik utama yang terbagi dalam lima ruang presentasi. Untuk topik pendidikan 19 tim, topik kesehatan dan lingkungan 15 tim, politik dan diplomasi 9 tim, hukum kemanusiaan 10 tim, budaya dan sosial 12 tim, teknologi dan infrastruktur 9 tim dan ekonomi 6 tim.

Lutfhie mengatakan, para peneliti menyampaikan hasil riset akademik mereka di ajang seminar ilmiah Palestine Research Center tahun 2025. Forum tersebut sebagai wadah bagi para peneliti untuk mempresentasikan hasil kajian terkait isu strategis Palestina.

Ia menambahkan sinergi riset dan diplomasi merupakan hal penting sebagai kekuatan strategis dalam perjuangan Palestina. Lewat pendekatan ilmiah dan kolaborasi lintas negara, dia berharap, Indonesia mampu memperkuat diplomasi kemanusiaan di kawasan Asia Pasifik.

photo
Massa dari sejumlah organisasi dan masyarakat menggelar aksi solidaritas bertajuk #HarapanPalestina: Indonesia Tegas Lawan Israel & AS di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Ahad (26/10/2025). Aksi tersebut berlangsung dengan menampilkan beragam hiburan musik, orasi, lelang karya seni hingga penampilan teatrikal. Dalam aksinya massa mengecam genosida yang dilakukan oleh israel terhadap warga Palestina, sulitnya akses bantuan kemanusiaan dan peran AS yang dinilai menghambat upaya diplomasi di forum internasional. - (Republika/Thoudy Badai)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement