Senin 22 Sep 2025 19:09 WIB

Setelah Kirim Ribuan Ton Beras, Mentan Lanjutkan Bantuan RI ke Palestina

Mentan Palestina menghaturkan terima kasih atas dukungan Indonesia.

Rep: Fredikus Dominggus/ Red: Muhammad Hafil
Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras kepada Palestina. Bantuan ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia pada Senin (7/7/2025) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan.
Foto: Kementan
Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras kepada Palestina. Bantuan ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia pada Senin (7/7/2025) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bantuan pemerintah Republik Indonesia (RI) ke Palestina akan terus berlanjut. Ini konteksnya di sektor pertanian. Setelah sempat mengirimkan 10 ribu ton beras, ke depan, akan ada proyek bersama di Kalimantan dan Sumatera.

Kedua pihak berkolaborasi mengerjakan proyek di komoditas pangan. Menurut Amran, hasilnya akan diserahkan ke Palestina. Semua tergantung kebutuhan di negara tersebut.

Baca Juga

"(Yang dikerjakan di klaster Palestina), pangan dulu, ya, beras, mungkin hortikultura," kata Mentan, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Mengenai tenaga kerjanya, ia menyebutkan ada juga yang berasal dari Palestina. Ini setelah kedua pihak mengadakan pertemuan. Pada Juli lalu, Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia, menyampaikan harapan besar atas kerja sama pertanian yang dijalin dengan RI. Kerja sama ini dikukuhkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Kementerian Pertanian RI, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).

MoU tersebut menjadi tonggak penting di tengah situasi sulit yang melanda sektor pertanian Palestina akibat konflik berkepanjangan. “Kami menaruh harapan besar pada perjanjian ini, yang hadir di saat sektor pertanian Palestina sedang mengalami kondisi luar biasa. Kami berada di sini untuk mempererat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang pertanian,” kata Rezq.

Ia menilai kolaborasi ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat ketahanan pangan Palestina melalui kemitraan yang adil dan saling menguntungkan dengan Indonesia. Kerja sama yang terjalin meliputi berbagai bidang penting, mulai dari pelatihan, pertukaran keahlian teknis, peningkatan perdagangan dan investasi, hingga fasilitasi akses pasar dan bantuan pangan. Untuk memastikan keberlanjutan implementasi, kedua negara juga akan membentuk Komite Teknis Pertanian Bersama.

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah alokasi lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektare di Provinsi Sumatra Selatan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendirikan Palestine–Indonesia Solidarity Investment Zone di sektor pertanian. Inisiatif ini bertujuan mendukung proyek bersama yang berfokus pada produksi pangan, pembangunan pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Rezq secara khusus menyampaikan penghargaan atas konsistensi Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik secara politik maupun kemanusiaan. “Terima kasih kepada bangsa ini dan pemerintahnya atas sikap yang konsisten dan tak tergoyahkan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di berbagai bidang, khususnya atas dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk merdeka,” ujar Mentan Palestina.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyambut baik kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya memadukan kekuatan teknologi pertanian Palestina dengan potensi sumber daya alam Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan kedua negara.

“Palestina punya keunggulan di sektor hortikultura. Mereka memiliki banyak ahli water management, drip irrigation, dan teknologi pertanian modern yang sangat cocok untuk pengembangan hortikultura,” jelas Amran.

Ia menambahkan Indonesia siap menyinergikan keunggulan tersebut dengan kekuatan nasional dalam produksi, varietas unggul, serta luasnya ketersediaan lahan pertanian. “Kita memiliki sumber daya yang melimpah dan lahan yang luas. Maka kita sinergikan. Palestina siapkan teknologinya seperti alat, mesin, green house, dan sistem irigasi,” kata Amran.

MoU ini diharapkan menjadi fondasi kerja sama jangka panjang dalam membangun sistem pertanian yang modern, inklusif, dan berkelanjutan di kedua negara. Pada saat yang sama, kerja sama ini juga memperkuat solidaritas antara Indonesia dan Palestina.

Mentan Palestina menghaturkan terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan Indonesia untuk negerinya. Menteri Rezq menilai kunjungannya ke RI, beberapa bulan lalu, bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral dan sekaligus kerja sama strategis di bidang pertanian antarkedua negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement