REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penutupan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 di Masjid Istiqlal yang digelar Aqsa Working Group (AWG) menjadi panggung penegasan kembali komitmen dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Mewakili Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Mr. Taher Hamad menyoroti bahwa Masjid Al Aqsa bukan sekadar simbol sejarah, tetapi hak dan milik seluruh umat Islam.
"Indonesia sampai saat ini masih mendukung penuh Palestina di forum-forum internasional, termasuk juga di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan banyak forum lainnya," kata Taher di acara penutupan BSP 2025 yang digelar AWG di Masjid Istiqlal, Ahad (30/11/2025) malam.
Taher menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Indonesia, rakyatnya, pemerintahnya dan kepemimpinannya, atas dukungannya yang sangat kuat dan mendalam untuk Palestina. Juga mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto atas dukungannya kepada rakyat Palestina dan atas bantuan yang diberikan kepada rakyat Palestina.
Taher juga mengucapkan terimakasih kepada AWG yang telah menginisiasi agenda BSP.
"Saudara-saudara sekalian, Al Aqsa adalah milik umat Islam dan hak umat Islam karena Al Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam dan kota suci ketiga setelah Makkah dan Madinah," ujar Taher.
Ia menegaskan, Al Aqsa adalah tempat Nabi Muhammad SAW melaksanakan perjalanan Isra dan Miraj, Masjidil Aqsa juga disebutkan dalam Alquran dalam Surat Al Isra.
"Sekarang dari Masjid Istiqlal yang artinya dalam Bahasa Indonesia adalah merdeka, kami berdoa di sini agar Masjidil Aqsa segera dibebaskan dan merdeka, Aamiin," ujar Taher.




