REPUBLIKA.CO.ID, Semasa hidupnya Rasulullah SAW, syahdan ada seorang tokoh masyarakat jahiliah yang terus menerus menolak ajakan Rasulullah SAW. Di akhir hayatnya, tokoh masyarakat jahiliah itu disambar petir, hal ini dikisahkan Syekh Mahmud Al-Mishri dalam buku Sa'atan Sa'atan yang diterjemahkan Ustaz Abdul Somad.
Anas bin Malik Radhyalahu anhu mengisahkan, Rasulullah SAW mengutus seorang sahabat kepada salah seorang tokoh masyarakat jahiliyah untuk mengajaknya kepada agama Allah SWT.
Tokoh jahiliyah itu berkata, "Tuhan seperti apa yang engkau serukan itu? Apakah ia terbuat dari besi atau dari tembaga? la terbuat dari perak atau dari emas?"
Sahabat itu datang mengadu kepada Rasulullah SAW atas jawaban tokoh masyarakat jahiliyah tersebut. Sahabat Nabi diperintahkan lagi agar mengajak tokoh masyarakat jahiliyah itu lagi. Akan tetapi, tokoh masyarakat jahiliyah itu mengucapkan kalimat yang sama.
Sahabat itu kembali mengadu kepada Rasulullah SAW. Kemudian, Rasulullah SAW memerintahkan lagi untuk yang ketiga kalinya, namun tokoh masyarakat Jahiliyah itu mengucapkan kalimat yang sama.
Sahabat itu mengadu kepada Rasulullah SAW, maka Allah mengutus halilintar membakar tokoh masyarakat jahiliah tersebut. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah mengutus halilintar membakarnya."