Sabtu 06 Sep 2025 06:23 WIB

Makanan dan Minuman Kegemaran Nabi

Selalu menjaga pola makan, Nabi Muhammad SAW pun jarang sakit.

Madu (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Madu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiap orang punya selera masing-masing. Nabi Muhammad SAW pun memiliki makanan dan minuman favoritnya.

Seperti diriwayatkan dari ummul mukminin 'Aisyah RA, Rasulullah SAW menyukai minuman yang manis dan dingin. "Minuman yang paling disukai Rasulullah adalah minuman yang manis dan dingin” (HR Tirmidzi).

Baca Juga

Adapun terkait dengan makanan, beliau menggemari sajian yang manis-manis rasanya. Misalnya, buah-buahan yang segar--termasuk kurma, buah khas Jazirah Arabia.

Dari Aisyah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW gemar makanan manis-manis dan madu" (HR Bukhari).

Selain madu, Nabi SAW juga menyukai susu sebagai sumber nutrisinya. Malahan, Rasul SAW mengatakan, susu seperti makanan yang dapat diminum karena dapat mengenyangkan.

"Tidak ada sesuatu pun yang bisa berfungsi sebagai makanan sekaligus minuman selain susu,” demikian sabda beliau, seperti diriwayatkan Imam Tirmidzi.

Semua jenis makanan dan minuman kegemaran beliau memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan.

Pola atau jenis makanan dan minuman seringkali dikaitkan dengan pengobatan. Karena makanan atau minuman adalah penentu proses metabolisme pada tubuh kita. Makanan dan minuman yang baik pasti sehat untuk tubuh kita.

Dan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah mencontohkannya. Dengan mengikuti pola makan dan minum Nabi SAW, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan dan minuman (attadawi bil ghidza).

Sehat ala Nabi

mengapa Nabi Muhammad SAW selalu sehat? Pertama, beliau senantiasa bangun subuh. Waktu subuh tentu tidak sama dengan waktu pagi.

Pagi adalah waktu setelah matahari terbit, kira-kira jam 07.00. Adapun waktu subuh ialah setelah fajar menyingsing dan sebelum matahari terbit. Ini sebagaimana disebutkan Alquran surah Takwir ayat ke-18. Artinya: “Demi waktu subuh di kala fajar merekah.”

Sumpah Allah dengan waktu itu adalah untuk menarik perhatian manusia, khususnya manusia yang beriman kepada-Nya akan pentingnya waktu itu bagi kesehatan fisik dan mental. Udara subuh memang sangat segar dan banyak mengandung zat asam yang sangat diperlukan buat pernapasan manusia.

Tidak heran orang-orang yang suka bangun subuh dan selalu menghirup udara subuh sukar dihinggapi penyakit paru-paru. Pernapasannya teratur dan paru-parunya menjadi kuat. Bangun subuh tidak saja besar artinya bagi kesehatan jasmani, tetapi juga bagi kesehatan rohani kita.

Faktor kedua, beliau selalu menjaga kebersihan. Sejak kecil, Rasulullah SAW menyukai kebersihan meskipun negerinya kekurangan air. Ketika diangkat menjadi rasul, makin besar perhatiannya pada kebersihan. Beliau bersabda: “Kebersihan itu adalah sebagian daripada iman.” Maka, siapa yang tidak suka menjaga kebersihan, ternodalah sebagian imannya.

Faktor ketiga yang menyebabkan Rasulullah SAW senantiasa sehat adalah, beliau selalu makan secukupnya. Rasulullah SAW bersabda: "Kami adalah kaum yang tak pernah makan sebelum lapar, dan bila kami makan tidak pernah sampai kenyang."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement