Senin 01 Sep 2025 18:51 WIB

Waspadai Aktor Asing, Kiai Said Aqil Ajak Rakyat Bersatu Jaga NKRI

DPR diharap membuka dialog di ruang publik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PBNU (Pengrus Besar Nahdlatul Ulama) KH Said Agil Siroj menyampaikan tausiah saat pelantikan pengurus PC NU dan peresmian tempat manasik haji di KBIH NU Babussalam di Temangung, Jawa Tengah, Selasa (28/1/2020).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Ketua Umum PBNU (Pengrus Besar Nahdlatul Ulama) KH Said Agil Siroj menyampaikan tausiah saat pelantikan pengurus PC NU dan peresmian tempat manasik haji di KBIH NU Babussalam di Temangung, Jawa Tengah, Selasa (28/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) di bawah kepemimpinan Prof KH Said Aqil Siroj menyerukan kewaspadaan nasional terhadap berbagai ancaman yang berpotensi merugikan Indonesia. Apalagi, menurut dia, ada aktor asing, kelompok kepentingan, hingga sindikasi jahat yang bisa mengacaukan stabilitas bangsa.

“Kepada seluruh warga bangsa Indonesia, mari bersama-sama mewaspadai penumpang gelap aksi demonstrasi yang berpotensi menimbulkan tindakan anarkis dan mewaspadai para aktor-aktor asing, kelompok kepentingan dan sindikasi jahat yang berpotensi merugikan keamanan dan kedaulatan Indonesia,” ujar Kiai Said dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca Juga

Ia juga menekankan agar masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, serta memperkuat solidaritas nasional dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Selain kepada masyarakat, LPOI dan LPOK juga menyampaikan seruan tegas kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), penyelenggara negara, dan partai politik. Mereka diminta segera mencabut atau mengoreksi kebijakan yang menimbulkan ketimpangan sosial, memberantas korupsi, serta membuka ruang dialog publik yang konstruktif.

“Kepada DPR dan penyelenggara negara untuk segera membuka ruang dialog publik secara terbuka Bersama seluruh multipihak, dalam mensolusikan berbagai problematika kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan,” ucap Kiai Said yang juga anggota Dewan Pengarah BPIP.

Kiai Said menegaskan, LPOI dan LPOK berdiri di belakang pemerintahan sah Presiden Prabowo Subianto. Ia menolak segala bentuk makar yang ingin merongrong kedaulatan bangsa.

"Segala upaya sindikasi jahat yang mengarah pada tindakan makar tidak dibenarkan Agama. Mari bersatu padu memberikan supporting kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan keamanan, kedaulatan dan kemajuan negara serta kemakmuran rakyat demi dan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," kata mantan Ketum PBNU ini. 

Ia juga mengimbau agar masyarakat aktif menghadirkan informasi positif di media sosial demi terciptanya suasana aman dan damai. Pada saat bersamaan, ia meminta aparat menindak tegas aktor intelektual maupun perusuh yang merusak fasilitas umum.

"Apabila ada oknum-oknum yang melakukan tindakan kekerasan di luar prosedur dan ketentuan perundang-undangan segera usut dan adili seadil-adilnya," jelas Kiai Said.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaqofah ini mengajak seluruh bangsa memperkuat ikhtiar batin dengan bermunajat kepada Allah SWT demi keamanan, kesatuan, dan kedaulatan NKRI.

"Kepada seluruh warga bangsa Indonesia, mari kita perkuat ikhtiar batiniah untuk bermunajad kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa demi dan untuk keamanan, kesatuan dan kedaulatan NKRI," kata Kiai Said. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement