REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD -- Sebuah serangan vandalisme menimpa Masjid Central Oxford di Manzil Way, Selasa (19/8/2025) dini hari. Pelaku yang terekam kamera CCTV diduga seorang pria mengenakan pakaian olahraga abu-abu dan balaklava, memanjat pagar masjid lalu menggantungkan daging babi pada gagang pintu serta menempelkan bendera Israel di pintu utama.
Polisi Thames Valley menyebut insiden itu terjadi sekitar pukul 00.35 waktu setempat. Hingga kini belum ada penangkapan, namun penyelidikan tengah berlangsung. Kepala pengawas Ben Clark menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini.
“Ini adalah tindakan provokatif untuk membuat marah dan menyinggung pengguna masjid. Perilaku seperti itu tidak memiliki tempat di komunitas kami dan kami akan melakukan segala daya upaya untuk membawa siapa pun yang terlibat ke pengadilan,” ujar Clark dikutip dari oxfordmail, Rabu (20/8/2025).
Petugas kepolisian telah dikerahkan untuk berpatroli di sekitar lokasi, sekaligus memberikan dukungan kepada jamaah dan pengurus masjid. Polisi juga meminta masyarakat yang memiliki informasi atau rekaman CCTV untuk segera melapor.
Pengurus Masjid Central Oxford dalam pernyataan resminya menyebut tindakan itu sebagai kejahatan kebencian yang menyayat hati. Mereka menyebut tim forensik sudah turun tangan, sementara relawan dan imam masjid langsung membersihkan serta memurnikan pintu masjid.
“Ini adalah tindakan pengecut. Tahun lalu kami juga sempat menjadi sasaran, seseorang melemparkan kaleng bensin bertanda IDF ke gerbang masjid. Kami mohon warga sekitar memeriksa rekaman CCTV dan melapor kepada polisi jika ada hal mencurigakan,” kata para wali amanat masjid.
Mereka juga mengimbau jamaah dan masyarakat sekitar untuk tetap tenang. “Kejahatan kebencian menargetkan perpecahan, dan kami bersatu dengan komunitas kami,” lanjut pernyataan itu.
Serangan ini juga mendapat kecaman luas dari para pemimpin lokal. Anggota parlemen Oxford Timur, Anneliese Dodds, dan pemimpin dewan kota Oxford, Susan Brown, dalam pernyataan bersama menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut.
“Kami terkejut mendengar bahwa Masjid Central Oxford menjadi sasaran kejahatan kebencian. Kami berterima kasih kepada kepolisian dan pengurus masjid yang telah bertindak cepat. Kami berharap pelakunya segera ditemukan,” kata keduanya.
Wakil pemimpin dewan kota, Ed Turner, juga menyebut serangan tersebut sebagai tindakan “mengerikan dan jahat”.