Senin 28 Jul 2025 20:56 WIB

10 Nilai Kebaikan yang Bisa Dipetik dari Watak Anjing

Imam Nawawi memandang adanya hikmah di balik watak anjing.

ILUSTRASI Anjing
Foto: pxhere
ILUSTRASI Anjing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah tidaklah menciptakan alam semesta ini dengan sia-sia. Setiap makhluk-Nya memiliki tugas dan peranan yang tidak mungkin dinafikan.

Begitu pula halnya dengan anjing. Hewan ini memiliki sejumlah karakteristik tertentu yang bila direnungkan, dapat memberikan hikmah kepada manusia. Hal itu diakui Imam Nawawi al-Bantani, seperti diungkapkan dalam kitab Kaasyifatus Saja.

Baca Juga

Menurut sang ulama, anjing memiliki 10 watak yang dapat ditiru manusia. Berikut ini adalah 10 nilai-nilai keteladanan yang bisa dipetik dari anjing, dalam pandangan Imam Nawawi.

Pertama, gemar mengosongkan perut. Menurut Imam Nawawi, ini dekat dengan puasa, yang dapat mengendalikan hawa nafsu. Ini pun termasuk sifat orang yang saleh.

Kedua, tidak tidur malam hari kecuali sebentar saja. Ini termasuk sifat para ahli qiyamul lail, yakni orang-orang yang gemar mendirikan shalat malam atau tahajud.

Ketiga, kalaupun dalam sehari ia diusir seribu kali, ia tak akan hengkang dari pintu rumah tuannya. Menurut Imam Nawawi, hal itu mencerminkan sifat kejujuran dan kesetiaan.

Keempat, bila ia mati, pantang meninggalkan warisan yang berlebihan. Ini seperti sifat para pelaku zuhud.

Kelima, bersedia ditempatkan di daerah paling hina sekalipun. Ini dekat dengan sifat ikhlas atas segala ketentuan Allah SWT.

Keenam, memandangi setiap orang yang memandanginya sampai dilemparkan kepadanya sesuap makanan. Ini menunjukkan sifat sabar.

Ketujuh, kalaupun diusir atau dipukul, anjing tak akan marah atau dendam pada tuannya. Inilah sifat kesetiakawanan.

Kedelapan, jika tempatnya ditempati oleh anjing lain, ia rela berpindah tempat.

Kesembilan, apabila diberi makanan apa pun itu, ia rela menerimanya. Ini termasuk dekat dengan sifat qona'ah (merasa cukup akan nikmat yang ada).

Terakhir, apabila bepergian, ia tidak pernah membawa bekal, melainkan yang sesuai dengan kadar kemampuannya. Inilah seperti orang-orang yang bertawakal kepada Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement