REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti di acara Resepsi Milad Ke-23 Lazismu menyampaikan bahwa berderma adalah DNA-nya Muhammadiyah. Mu'ti mengatakan, berderma bukan hanya sebagai panggilan agama tapi sudah menjadi gaya hidup.
"Berderma itu bagian dari DNA-nya Muhammadiyah, organisasi ini ketika lahir tahun 1912 salah satu yang dilakukan adalah charity, membantu mereka yang menjadi korban dari berbagai macam persoalan sosial," kata Mu'ti saat menyampaikan amanah di acara Resepsi Milad Ke-23 Lazismu, Rabu (23/7).
Ia menerangkan, berderma yang sudah jadi DNA Muhammadiyah mewujud dalam berbagai organisasi yang salah satunya menjadi Penolong Kesengsaraan Umum (PKU) Muhammadiyah.
Ia mengungkapkan, meski Muhammadiyah dicitrakan sebagai organisasi yang tidak banyak, tetapi memiliki bangunan yang banyak. Saat ada acara di Muhammadiyah, akan ada iuran dan infak yang dibagikan ke jamaah untuk memberi kesempatan supaya bisa berderma.
"Kehebatan orang Muhammadiyah itu senantiasa memberi dan berderma karena meyakini harta yang diinfakan di jalan Allah menimbulkan berkah dan ketenangan dalam kehidupan kita semua," ujarnya.
Mu'ti menerangkan, dalam sebuah buku tentang berderma, dituliskan bahwa orang yang banyak berderma hidupnya lebih bahagia daripada yang hidupnya pelit.
Ia menambahkan, untuk bersedekah atau berbagi saat ini tidak hanya menjadi bagian dari panggilan agama, tapi dalam beberapa hal sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
"Mungkin kita bisa menyebutnya budaya baru di tengah masyarakat, semangatnya tentu untuk bisa berbagi dan menciptakan kebahagiaan bagi semuanya, saya melihat ini menjadi bagian dari realitas baru dalam masyarakat kita terutama di kalangan masyarakat Indonesia," jelasnya.