REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Tujuh prajurit wajib militer Israel yang bertugas di Unit 136 (Arrow Defense System) ditangkap penyidik polisi militer atas dugaan penganiayaan fisik, psikologis, dan seksual terhadap rekan-rekan satuan mereka.
Dugaan sementara, tindakan tersebut dilakukan selama dugaan ritual perpeloncoan, termasuk dugaan sodomi, dalam beberapa pekan. Selama pemeriksaan awal, beberapa tersangka mengeklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.
Panglima Angkatan Udara Mayor Jenderal Tomer Bar, secara pribadi, terlibat dalam penanganan insiden tersebut. Para prajurit akan diadili di pengadilan militer setelah jaksa penuntut militer meminta perpanjangan penahanan mereka.
Tujuh tentara aktif tersebut ditangkap pada Selasa (8/7/2025) oleh penyidik polisi militer atas dugaan pelecehan fisik, psikologis, dan seksual terhadap sesama anggota unit, lapor laman berita Israel, Ynet pada Rabu (9/7/2025).
Tindakan yang digambarkan sebagai perpeloncoan tersebut berlangsung selama berminggu-minggu. Para tentara penjajah menargetkan sekitar sepuluh rekrutan baru, yang dilaporkan termasuk tindakan sodomi.
Lihat postingan ini di Instagram