REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Pemerintah Iran telah membuka kembali wilayah udaranya untuk lalu lintas penerbangan internasional. Hal itu menyusul telah disepakatinya gencatan senjata antara negara tersebut dan Israel.
"Selain wilayah udara bagian timur tersedia untuk operasi domestik, internasional, dan penerbangan lintas batas, wilayah udara di bagian tengah dan barat negara ini kini juga telah dibuka hanya untuk penerbangan lintas batas internasional,” kata Juru Bicara Kementerian Jalan Raya dan Pembangunan Perkotaan Iran, Majid Akhavan, Sabtu (28/6/2025), dilaporkan kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA).
Kendati demikian, Akhavan mengungkapkan, penerbangan ke dan dari bandara di utara, selatan, dan barat Iran, termasuk bandara internasional Mehrabad dan Imam Khomeini di Teheran, tetap ditangguhkan. "Semua warga negara diminta untuk tidak pergi ke bandara yang terletak di wilayah utara, selatan, dan barat negara ini," ujarnya seraya menyerukan para pelancong untuk tetap memperbarui informasi terkait penerbamgan dari otoritas resmi Iran.
Bandara yang kini beroperasi termasuk Mashhad di Iran timur serta Chabahar di bagian tenggara. Bandara Mashhad sempat diklaim Israel sebagai salah satu target serangannya ke Iran. Sementara itu penerbangan di wilayah lain tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pada Rabu (25/6/2025) lalu, Iran telah membuka wilayah udara di timur negaranya untuk lalu lintas penerbangan. Hal itu menyusul telah disepakatinya gencatan senjata dengan Israel yang mengakhiri perang selama 12 hari.
Iran mulai menutup seluruh wilayah udaranya pada 13 Juni 2025. Langkah itu diambil setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke negara tersebut. Tel Aviv mengeklaim, serangan mereka membidik fasilitas militer dan nuklir Iran.
Merespons serangan tersebut, Iran membalas dengan meluncurkan serangkaian serangan udara ke sejumlah wilayah Israel. Aksi berbalas serangan udara antara kedua negara berlangsung hingga 12 hari.
Selama pertempuran, serangan Israel ke Iran menewaskan setidaknya 627 orang. Sementara serangan Iran menyebabkan setidaknya 28 orang tewas.