Kamis 19 Jun 2025 06:21 WIB

Kesaksian Jamaah Haji Depok Soal Informasi Ancaman Bom di Pesawat

Pesawat jamaah haji turun di Bandara Kualanamu setelah terima informasi soal bom.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji bersiap memasuki pesawat Saudi Airlines di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupeten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (18/6/2025). Sebanyak 442 jamaah haji yang menumpangi pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 5276 dipulangkan ke Jakarta setelah sempat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu karena adanya dugaan teror bom terhadap penerbangan pesawat tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Jamaah haji bersiap memasuki pesawat Saudi Airlines di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupeten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (18/6/2025). Sebanyak 442 jamaah haji yang menumpangi pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 5276 dipulangkan ke Jakarta setelah sempat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu karena adanya dugaan teror bom terhadap penerbangan pesawat tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mardiah Dul Halim salah satu jamaah haji yang ditemui saat tiba di Balai Kota Depok mengaku tidak tahu apa-apa soal ada ancaman bom di pesawat yang dinaikinya. Mardiah menegaskan soal bom hanya berita bohong.

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jamaah haji melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara pada Selasa (17/6/2025). Pendaratan darurat ini dilakukan setelah pilot menerima informasi mengenai adanya ancaman bom.

Baca Juga

"Tidak ada apa-apa, saat turun (dari pesawat) istirahat, tidak tahu ada bom, disuruh menjauh dari kapal (pesawat)," kata Mardiah di Balai Kota Depok, Rabu (18/6/2025)

Mardiah pun bertanya-tanya ada apa, mengapa disuruh menjauh dari pesawat. Setelah masuk ruang tunggu di bandara, Mardiah mendapatkan informasi bahwa ada bom. 

"Ibu (saya) baru tahu (informasi ada bom), padahal tidak ada bom, dari Medan (Kualanamu) ke Jakarta naik pesawat itu itu juga (pesawat yang sama) tidak ada kerusakan," ujar Mardiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement