Kamis 11 Sep 2025 14:07 WIB

Terobosan Kementerian Haji: Libatkan Penegak Hukum Hingga Kurangi Masa Tinggal Jamaah di Tanah Suci

Dahnil menilai haji merupakan cermin tata kelola pelayanan publik.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wamen Haji dan Umrah Arab Saudi Abdulfattah Sulaiman Mashat dan Wakil Ketua BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan)
Foto: Dok BP Haji
Wamen Haji dan Umrah Arab Saudi Abdulfattah Sulaiman Mashat dan Wakil Ketua BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, kementerian baru tersebut membawa misi serius, yakni mengubah wajah penyelenggaraan haji Indonesia menjadi lebih bersih, transparan, dan berintegritas.

“Yang jelas, Presiden menginginkan 'Wajah Integritas' dan antikorupsi harus menjadi wajah utama dan pertama di Kementerian Haji dan Umrah," ujar Dahnil saat dihubungi Republika, Kamis (11/9/2025). 

Baca Juga

Karena itu, sejak awal pihaknya akan libatkan aparat penegak hukum seperti kejaksaan untuk mengawasi semua proses, termasuk layanan di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) pada musim haji mendatang.  

Bagi Dahnil, haji bukan hanya soal keberangkatan jutaan jamaah ke Tanah Suci, melainkan cermin tata kelola pelayanan publik. Ia menilai, terlalu banyak kekurangan di musim haji lalu yang harus diperbaiki. SOP baru pun sudah disiapkan agar masalah serupa tidak terulang.

"SOP-SOP terbaru sudah kami persiapkan untuk memastikan kekurangan-kekurangan penyelenggaraan tahun lalu tak terjadi lagi," ucap dia. 

photo
Pegiat antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi seusai melaporkan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (5/8/2025). - (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement