REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arafah termasuk tempat ibadah yang diagungkan di sekitar Tanah Suci. Dalam rangkaian ibadah haji, wukuf di Padang Arafah adalah hal yang wajib ditunaikan.
Dikutip dari buku Keutamaan Negeri Al-Haram oleh Prof. DR. Mahmud Al-Dausary, berikut ini adalah empat fadilah Arafah beserta dalilnya.
Dalil pertama: dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ما من يومٍ أكثرَ من أن يعتِقَ اللهُ فيه عبيدًا من النَّارِ من يومِ عرفةَ ، وأنه لَيدنو ، ثم يباهي بهم الملائكةَ فيقول : ما أراد هؤلاءِ
“Tidak ada satu hari pun yang paling banyak Allah membebaskan hambaNya dari neraka selain hari Arafah. Dan sungguh Dia mendekat (kepada hambaNya), lalu membangga-banggakan mereka di hadapan para malaikat dan berkata: Apakah yang mereka inginkan?‟ (HR. Muslim)
Dalil kedua: dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala membangga-banggakan para penghuni Arafah di hadapan penduduk langit, lalu Ia berkata kepada mereka: Lihatlah kalian kepada hamba-hambaKu, mereka datang kepadaKu dalam keadaan kusut dan berdebu.”
Dalil ketiga: dari Anas bin Malik, ia berkata:
“Nabi SAW berwukuf di Arafah hingga matahari hampir terbenam, lalu beliau berkata, 'Wahai Bilal! Suruhlah orang-orang untuk diam mendengarku!' Bilal pun berdiri dan lalu berkata, 'Diamlah kalian untuk mendengarkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam!' Maka orang-orang pun terdiam. Kemudian, beliau bersabda:
'Wahai sekalian manusia! Jibril 'alaihis salam telah datang kepadaku baru saja, lalu ia menyampaikan salam Tuhanku untukku, lalu berkata, 'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengampuni para penghuni Arafah dan al-Masyar (Muzdalifah), dan menjamin hak-hak yang ada di antara mereka'" (HR Ibnu ‘Abdil Barr).