REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dia menghormati janji kelompok Ansarullah Houthi di Yaman untuk menghentikan penargetan kapal-kapal di Laut Merah.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa Washington telah mencapai hasil yang sangat baik dengan Houthi.
"Mereka telah dihantam dengan sangat keras, tetapi mereka memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menerima serangan, mereka telah menerimanya dan mereka menunjukkan keberanian yang luar biasa," dikutip dari Aljazeera, Rabu (8/5/2025).
Trump mengumumkan pada Selasa kemarin, bahwa dia telah memutuskan untuk menghentikan serangan terhadap Yaman sebagai imbalan atas komitmen Houthi untuk menghentikan penargetan kapal-kapal.
Dalam pidatonya kepada wartawan di Gedung Putih, dia mengatakan bahwa Washington belum mencapai kesepakatan dengan Houthi, tetapi "mereka menyerah," dan "mereka berkata kepada kami: Tolong hentikan pengeboman terhadap kami dan kami akan berhenti menargetkan kapal-kapal."
Sementara itu, Pasukan Yaman tidak akan ragu-ragu untuk melakukan serangan terhadap Amerika Serikat jika Washington melanjutkan serangannya ke Yaman, juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan.
Pada saat yang sama, Saree mengkonfirmasi kelanjutan larangan lalu lintas maritim Israel di Laut Merah dan Laut Arab dan larangan lalu lintas udara di Bandara Lod.
Dia menambahkan dalam sebuah pernyataan video bahwa angkatan bersenjata Yaman memiliki kemampuan untuk menanggapi agresi Israel.
BACA JUGA: Hadapi Perang Darat Israel, Pejuang Gaza: Kami Tetap di Sini Berjuang Sampai Akhir
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan bahwa kesepakatan antara Sanaa dan Washington menyerukan diakhirinya agresi Amerika Serikat terhadap Yaman dengan imbalan diakhirinya penargetan terhadap kapal-kapal Amerika Serikat dan kapal-kapal komersial di Laut Merah, kecuali kapal-kapal Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera, Abdul Salam mengkonfirmasi bahwa mereka akan menilai tingkat dukungan Amerika Serikat untuk Israel di masa depan. “Kesepakatan dengan Washington bukanlah sesuatu yang mendadak, tetapi terjadi setelah diskusi panjang melalui perantara.
