
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Lantunan talbiyah dan doa tak henti terdengar di hadapan Ka'bah. Suara itu begitu terasa kuat hingga menggetarkan hati mereka yang mendengar.
Dengan mengenakan dua lembar pakaian ihram serba putih, semua bergerak mengitari Kabah. Tidak mengenal derajat apakah itu kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, pria maupun wanita semua memutari Baitullah.
Seorang pria lanjut usia asal Bangladesh terlihat khusyuk menengadahkan tangannya memohon doa dan pengampunan. Pun demikian petugas haji Indonesia dan jamaah lain yang melaksanakan umroh tak lupa sholat dan berdoa selepas tawaf.
Berdasarkan pantauan Rabu (7/5/2025) sore dan Kamis (8/5/2025) pagi, Masjidil Haram mulai dipadati oleh jamaah haji yang hendak melaksanakan umroh.
Mereka yang sudah berdatangan, yakni dari Pakistan, Turki, dan Bangladesh. Sementara jamaah Indonesia yang kini sudah berada di Madinah baru akan masuk ke Makkah pada 10 Mei (12 Dzulkaidah 1446 H).
Umumnya jamaah yang melaksanakan umroh datang secara rombongan. Mereka mengitari Ka'bah sebanyak tujuh kali untuk melakukan tawaf sebagai syarat wajib.
Di area sekitar Hajar Aswad dipenuhi jamaah yang ingin mencium batu yang dibawa oleh Malaikat Jibril dalam pembangunan Ka'bah itu. Tidak hanya jamaah pria, tapi juga wanita berebut ingin mencium Hajar Aswad.