Sabtu 23 Aug 2025 10:00 WIB

Soroti Child Free, Kemenag: Generasi Penerus Bangsa Harus Dijaga

Keberadaan generasi penerus sangat penting dalam melanjutkan perjuangan bangsa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Penyebab pasangan memutuskan untuk childfree. (ilustrasi). Ilustrasi berkata tidak. Ilustrasi jangan. Ilustrasi setop.
Foto: www.freepik.com
Penyebab pasangan memutuskan untuk childfree. (ilustrasi). Ilustrasi berkata tidak. Ilustrasi jangan. Ilustrasi setop.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Isu child free atau pilihan pasangan untuk tidak memiliki anak semakin digemari pasangan yang hidup di zaman ini. Berdasarkan data yang diungkap Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, setidaknya ada 71 ribu perempuan di Indonesia yang sudah menikah, memilih predikat child free.

Fenomena ini pun mendapatkan sorotan Kementerian Agama (Kemenag). Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Prof Abu Rokhmat menegaskan, pernikahan dalam Islam tidak bisa dipandang sebatas urusan pribadi maupun biologis semata.

Baca Juga

Menurutnya, pernikahan memiliki dimensi yang lebih luas, yakni terkait agama, negara, serta keberlangsungan generasi bangsa.

“Kita harus menyadari ya bahwa menikah itu sesungguhnya bukan seperti mata urusan biologis ya, tetapi juga urusan agama dan juga urusan negara. Nah, pernikahan itu salah satu tujuannya memang untuk memiliki keturunan,” ujar Abu saat ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Abu Rokhmat menilai, keberadaan generasi penerus sangat penting dalam melanjutkan perjuangan dan cita-cita bangsa. Anak-anak dari pasangan yang menikah bukan hanya mewarisi silsilah keluarga, tetapi juga dapat melanjutkan amanah dan perjuangan orang tua maupun bangsa.

“Siapa tahu orang tua itu punya cita-cita dan belum berhasil dikerjakan oleh orang tuanya, mungkin anak-anak dia nanti yang akan meneruskan perjuangan. Nah, generasi ini bukan hanya soal dirinya sendiri tapi juga generasi bangsa, juga generasi misalnya umat beragama,” ucapnya.

Ia pun mengingatkan, tanpa adanya generasi penerus, keberlangsungan sejarah dan perjuangan bangsa akan menghadapi tantangan besar. Karena itu, ia mendorong para anak muda untuk mempertimbangkan kembali pandangan child free yang kini semakin ramai diperbincangkan.

“Kalau tidak ada generasi, saya kira akan sulit kita melanjutkan,” kata Abu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement