Rabu 20 Aug 2025 20:36 WIB

Kampung Haji Indonesia Dirancang Berjarak 23 km dari Masjidil Haram

Jarak tersebut dinilai cukup ideal untuk diakses dengan berjalan kaki.

Jamaah calon haji dari berbagai negara berjalan usai menunaikan Shalat Maghrib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jamaah calon haji dari berbagai negara berjalan usai menunaikan Shalat Maghrib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf mengatakan rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah diproyeksikan berada pada radius dua hingga tiga kilometer dari Masjidil Haram. 

"Yang kemarin kita lihat itu sekitar 2–3 kilometer. Saya kira itu cukup masuk akal untuk jalan kaki, asal tempatnya nyaman," ujar Gus Irfan di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga

Gus Irfan menilai jarak tersebut cukup ideal untuk diakses dengan berjalan kaki, sekaligus tetap memberikan kenyamanan bagi jamaah Indonesia selama berada di Tanah Suci.  

Menurut Irfan, ada sekitar 10 lokasi alternatif yang saat ini tengah dikaji, baik dari sisi teknis, ekonomi, maupun kenyamanan bagi jamaah.  

Ia menekankan pentingnya pemukiman yang tidak hanya strategis, tetapi juga aman dan nyaman untuk ditinggali selama pelaksanaan ibadah haji.  

"Kami dari penyelenggara haji, sebagai calon user dari Kampung Haji nanti, berpikiran bagaimana   kenyamanan itu bisa didapatkan. Apakah jarak bisa ditempuh dengan jalan kaki dengan aman dan nyaman, ataukah kalau diperlukan kendaraan tetap nyaman atau tidak," kata dia.

Terkait pembangunan fisik Kampung Haji, Irfan mengungkapkan rencananya akan dimulai dari awal. Meski demikian, opsi pengambilalihan bangunan yang sudah tersedia tetap terbuka apabila sesuai dengan kebutuhan dan standar layanan.

"Rencananya dibangun ulang dari awal. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika ada bangunan yang sudah siap kita take over, mungkin juga. Tapi sementara kita mencari lokasi yang cukup strategis," kata dia.

Kampung Haji diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk menyediakan akomodasi bagi jamaah Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada penyewaan tahunan yang kerap menimbulkan tantangan dalam hal biaya dan kualitas layanan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement