Jumat 25 Apr 2025 00:05 WIB

Terus Dibombardir AS, Houthi: Kami Makin Kuat, Amerika dan Israel Justru Kian Kacau

Houthi menjelaskan serangan AS tak berguna.

Abdul Malik Houthi
Foto: tangkapan layar
Abdul Malik Houthi

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Amerika menyerang banyak daerah di Yaman bertubi-tubi. Mereka mengklaim hal itu dimaksudkan untuk menghancurkan simpul Houthi. Dengan begitu, mereka tak memiliki kekuatan lagi untuk mengebom kapal yang melewati Teluk Aden dan Laut Merah.

Kelompok Houthi pada Sabtu (22/3) melaporkan bahwa serangan udara baru Amerika Serikat menargetkan Bandara Internasional Al Hudaydah di Yaman bagian barat serta Provinsi Marib di bagian timur.

Baca Juga

"Agresi baru Amerika menargetkan Bandara Al Hudaydah dengan tiga serangan udara," tulis TV Al-Masirah yang terafiliasi dengan Houthi di media sosial X.

Saluran tv tersebut kemudian mengatakan lima serangan udara tambahan dilancarkan AS dengan menargetkan distrik Majzar di provinsi Marib.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada minggu lalu bahwa dia telah memerintahkan serangan "tegas dan kuat" terhadap Houthi.

Peristiwa itu terjadi bersamaan dengan serangan baru Israel ke Jalur Gaza sejak Selasa (18/3) pagi.

Pada Kamis (20/3) malam, serangan udara Amerika di Yaman telah menewaskan 79 orang dan melukai lebih dari 100, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Houthi.

Kelompok itu telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang melintasi Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden dengan roket dan drone sejak akhir 2023, mengganggu perdagangan global sebagai apa yang disebut sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza.

Mereka menghentikan serangan ketika gencatan senjata diumumkan pada Januari antara Israel dan Hamas, tetapi mengancam untuk melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan kemanusiaan ke Gaza pada 2 Maret.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement