Rabu 23 Apr 2025 13:39 WIB

Jejak Awal dan Kuatnya Pengaruh Islam di Asia Tengah

Pada abad ke-8 M, syiar Islam mulai menyebar luas di kawasan ini.

Sebuah masjid di Bukhara, Uzbekistan. Islam di Asia tengah (ilustrasi)
Foto: dok wiki
Sebuah masjid di Bukhara, Uzbekistan. Islam di Asia tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persentuhan Asia Tengah dengan Islam bermula kira-kira sejak abad kedelapan Masehi. Beberapa sumber menyebutkan, Islam memasuki Asia Tengah melalui Transoxiana atau Mawarannahr (dalam bahasa Arab).

Daerah tersebut berhasil ditaklukkan pasukan Muslimin yang dikomandoi Abu Hafs Qutayba bin Abi Salih Muslim pada 673-751 Masehi.

Baca Juga

Saat itu, ia di bawah perintah Khalifah al-Walid I dari Bani Umayyah. Selain Transoxiana, Kekhalifahan Umayyah juga berhasil menguasai Andalusia (Spanyol).

Selama abad kedelapan Masehi, agama Islam menyebar luas ke penjuru Asia Tengah. Baru pada 751 M, di bawah Kekhalifahan Abbasiyah pasukan Muslim mempunyai kekuasaan yang lebih stabil atas Asia Tengah.

Itu sebagai buah kemenangan pasukan Islam di bawah komando Abu al-Abbas as-Saffah, pendiri Kekhalifahan Abbasiyah, atas pasukan Dinasti Tang asal Cina. Kedua kubu bertempur pada Mei hingga September 751 di sekitar Sungai Talas.

Dalam kekuasaan Islam, Asia Tengah mencapai kegemilangannya dalam hal budaya dan ekonomi. Dari segi kultural, bahasa Arab mulai menggantikan bahasa Persia, khususnya setelah Bani Abbasiyah memerintah.

Sampai abad kesembilan Masehi, Transoxiana menjadi mercusuar peradaban, yang bersandingan secara prestise dengan Baghdad, Ibukota kekhalifahan, Kairo, dan Kordoba (Spanyol).

Namun, perlahan-lahan pengaruh Arab mulai memudar dan akhirnya bahasa Persia mulai dipakai lagi secara umum di kawasan ini.

Selain Transoxiana, kota lain yang juga terkenal sebagai pusat keilmuan di Asia Tengah adalah Bukhara. Banyak ilmuwan, cendekiawan, dan sastrawan Muslim bermunculan di kawasan ini. Warisan intelektual mereka masih terasa sampai hari ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement