REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah Ta'ala menegaskan dalam Alquran bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan yang utama. Sejarah pun mencatat, Rasulullah SAW memiliki budi pekerti yang luhur. Bahkan, para penulis non-Muslim sekalipun mengakui besarnya pengaruh al-Musthafa dalam membentuk peradaban dunia.
Salah satu contoh akhlak Rasulullah SAW ialah sifatnya yang suka memberi. Kedermawanan beliau sungguh luar biasa. Keberkahan yang ditimbulkannya dapat dirasakan banyak orang.
Inilah sebuah kisah yang menggambarkan buah dari kedermawanan Nabi SAW.
Pada suatu hari, Rasulullah AW pergi berbelanja. Berbekal uang delapan dirham, beliau berjalan menuju pasar. Niatnya hendak membeli pakaian dan beberapa peralatan rumah tangga.
Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang perempuan sedang menangis. Muslimah tersebut mengaku kehilangan uang sebesar dua dirham.
Untuk menghibur hatinya, Rasulullah SAW mengeluarkan uang dua dirham. Kepingan emas itu lantas diberikannya kepada si wanita sebagai ganti atas uang yang hilang. Uang Nabi SAW kini tinggal enam dirham. Sesudah mengucapkan salam, beliau kembali melanjutkan perjalanannya.
Di pasar, beliau berhasil membeli satu setel pakaian gamis. Saat sedang berjalan pulang, tiba-tiba Nabi SAW mendengar seorang kakek berteriak. “Barang siapa yang memberi pakaian, Allah akan mendandaninya kelak,” kata lelaki lansia yang berbaju compang-camping itu.
Rasul SAW langsung mendekati sumber suara itu. Didapatinya ada seorang tua yang berpakaian lusuh, tak pantas pakai. Seketika, beliau melepas gamis yang baru saja dibelinya untuk diberikan kepada pria tua tersebut.
Melanjutkan perjalanan, Rasulullah SAW berjumpa dengan seorang perempuan yang tadi diberinya dua dirham. Perempuan itu kembali mengadukan persoalannya kepada Nabi Muhammad SAW.
View this post on Instagram