Selasa 25 Mar 2025 16:05 WIB

Gencarkan Sosialisasi Sertifikasi Halal, BPJPH Teken MoU dengan Rekat

Sosialisasi sertifikasi halal penting dilalukukan secara masif.

Sosialisasi sertifikasi halal penting dilalukukan secara masif.
Foto: Dok Istimewa
Sosialisasi sertifikasi halal penting dilalukukan secara masif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk menggencarkan edukasi dan sosialisasi sertifikasi halal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menandatangani nota kesepahaman (MoU dengan Yayasan Rekat Cinta Indonesia di Kantor BPJPH, Senin (24/3/2025). 

Penandatanganan MoU ini dihadiri langsung Kepala BPJPH Babe Haikal Hasan dan Eka Gumilar sebagai Ketua Yayasan Rekat Cinta Indonesia. 

Baca Juga

Kepala Deputi Kemitraan dan Standarisasi Halal BPJPH, Abd Syakur mengatakan, Yayasan Rekat Cinta Indonesia akan membantu BPJPH untuk melakukan edukasi dan sosiasialisasi tentang betapa pentingnya sertifikasi halal untuk pengembangan perekonomian masyarakat. 

“Ini tadi MoU untuk kolaborasi sosialisasi jaminan produk halal dengan Yayasan Rekat Cinta Indonesia,” ujar Syakur dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (24/3/2025). 

Menurut Syakur, kerja sama ini cukup stategis untuk mensosialisakan tentang pentingnya sertifikasi halal, baik ke provinsi, kabupaten/kota dan bahkan ke luar negeri. Mengingat Yayasan Rekat Cinta Indonesia memiliki jaringan cukup kuat. 

“Ini dukungan bagi kami untuk mencapai terget program sertifikasi kita setiap tahun,” ucap dia.

Syakur menambahkan, BPJPH menargetkan sertifikasi produk halal mencapai 3,5 juta pada 2025 ini. Target ini bisa terwujud jika dibantu oleh berbagai pihak, termasuk Yayasan Rekat. 

“Yayasan Rekat Cinta Indonesia ini bisa nasional dan internasional jika sudah mendirikan RPH. RPH itu ada dua, ada pratama dan utama. Yang utama itu yang bisa melakukan audit terhadap barang-barang yang nasional dan internasional kalau itu didukung oleh sarana dan prasarana,” kata Syukur. 

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Pengawas Yayasan Rekat Cinta Indonesia, Heikal Safar. Menurut dia, pihaknya siap membantu BPJPH untuk mensukseskan target 3,5 juta produk halal. 

“Kita berupaya semaksimal mungkin karena kita menggunakan jaringan-jarjngan kita yang berada di setiap kabupaten, kota, provinsi. Kalau itu dijalankan bersama sama itu insya Allah hasilnya lebih optimal,” ujar dia. 

Heikal mengatakan, pihaknya selama ini sudah memiliki pengalaman, tidak hanya di dalam tapi juga di luar negeri. Pihaknya juga sudah memiliki balai latihan yang bisa lebih dimaksimalkan. 

“Termasuk di luar negeri karena kita sudah memiliki jaringan di banyak negara. Sehingga ini membantu Rekat dalam mengawasi sertifikasi halal dari setiap barang yg masuk ke wilayah Indonesia,” ucap Sekjen Forum Rekat Indonesia ini. 

BACA JUGA: Mata Uang Terlemah Negara-Negara Islam di Hadapan Dolar AS pada 2025, Rupiah Masuk?

Yayasan Rekat Cinta Indonesia akan bekerja mulai setelah hari raya Idul Fitri 2025. Haikal mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. 

“Habis lebaran segera jalan, minggu-minggu ini kita koordinasi dulu karena tim kita profesional. Kita punya tim ahli dan lengkap,” kata Heikal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement