Senin 17 Mar 2025 15:54 WIB

Kesempatan Bertaubat di Bulan Ramadhan

Perbanyak amal shaleh di bulan Ramadhan.

Ilustrasi Taubat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Taubat

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Sepanjang bulan suci puasa  Ramadhan adalah kesempatan bagi umat muslim untuk memperbanyak ibadah daripada bulan – bulan biasa. Karena di bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda bagi umat muslim yang mengamalkan amal shaleh.

Maka, pada penghujung Ramadhan dianjurkan untuk umat muslim memperbanyak bertaubat dan beristigfar. Seperti yang tertulis pada Hadits Riwayat Tirmidzi,

Baca Juga

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً».

Artinya : “Wahai bani Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku maka Aku akan mengampuni semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli. Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau menyekutukan-Ku dengan apapun juga maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga.”

Fase 10 hari terakhir Ramadhan ini memiliki keistimewaan yang begitu luar biasa dan selalu menjadi malam-malam favorit Nabi Muhammad SAW. Ia telah memberikan contoh bagaimana memanfaatkan sepuluh malam terakhir Ramadhan ini secara optimal. Nabi Muhammad SAW menjadi lebih semangat beribadah ketika sampai pada 10 hari terakhir Ramadhan. Seperti yang dijelaskan pada Hadits Riwayat Bukhari, Aisyah r.a mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya : “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement