Jumat 07 Mar 2025 22:38 WIB

Baru Dilantik, Kepala Militer Israel: 2025 akan Jadi Tahun Perang Lawan Gaza dan Iran

Israel bersiap menyerang Gaza kembali.

Warga Palestina berbuka puasa bersama diantara reruntuhan rumah dan bangunan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Sabtu (1/3/2025). Pasca gencatan senjata, warga Palestina menjalani bulan suci Ramadhan dengan lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Meski hidup ditengah kondisi kota yang hancur, namun pada Ramadhan tahun ini warga Palestina di Gaza bisa melakukan buka puasa dan ibadah Ramadhan bersama dengan tenang.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berbuka puasa bersama diantara reruntuhan rumah dan bangunan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Sabtu (1/3/2025). Pasca gencatan senjata, warga Palestina menjalani bulan suci Ramadhan dengan lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Meski hidup ditengah kondisi kota yang hancur, namun pada Ramadhan tahun ini warga Palestina di Gaza bisa melakukan buka puasa dan ibadah Ramadhan bersama dengan tenang.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Kepala Staf Umum Israel yang baru saja diangkat, Letnan Jenderal Eyal Zamir telah menyatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi "tahun perang" melawan Gaza dan Iran, demikian laporan media Israel kemarin.

Beberapa jam setelah menggantikan pendahulunya Jenderal Herzi Halevi sebagai Kepala Tentara pendudukan Israel pada hari Rabu, Zamir bertemu dengan para pemimpin tertinggi tentara pendudukan, mengumumkan serangkaian keputusan dramatis.

Baca Juga

Termasuk menunjuk sebuah panel ahli eksternal untuk mengevaluasi kembali penyelidikan militer terhadap peristiwa 7 Oktober 2023, serta menutup direktorat Iran di angkatan darat dan membentuk sebuah brigade tank baru, demikian dilaporkan Times of Israel.

Zamir menunjuk Mayor Jenderal Yaniv Asor, mantan kepala Direktorat Personel, sebagai kepala Komando Selatan berikutnya. Asor akan menggantikan Mayor Jenderal Yaron Finkelman, yang mengumumkan pengunduran dirinya setelah peristiwa 7 Oktober.

Brigadir Jenderal Itzik Cohen, komandan Divisi ke-162, ditunjuk sebagai kepala Direktorat Operasi berikutnya. Cohen, yang memimpin invasi darat ke Gaza selama 15 bulan, akan dipromosikan menjadi mayor jenderal. Ia akan menggantikan Mayor Jenderal Oded Basiuk, yang juga mengumumkan pengunduran dirinya.

Zamir mengatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi "tahun perang" dengan fokus pada Jalur Gaza dan Iran, sambil "mempertahankan pencapaian dan memperdalamnya di arena lain."

Dia juga mengatakan kepada para jenderal yang hadir bahwa mengembalikan tawanan Israel dari Gaza merupakan "tugas moral", dan tentara akan bertindak untuk mengembalikan mereka semua ke rumah. Zamir telah menempatkan foto-foto para tawanan di kantornya sampai mereka dikembalikan.

Halevi mengundurkan diri pada bulan Januari dengan memikul tanggung jawab atas kegagalan tentara pada 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv sedang mempersiapkan tahap-tahap perang berikutnya dan bersumpah untuk tidak berhenti sampai "kita mencapai semua tujuan kemenangan kita."

Pernyataannya tersebut disampaikan dalam pidato yang ia sampaikan di depan sidang pleno Knesset kemarin malam, yang diadakan setelah 40 anggota Knesset (dari 120 anggota) menandatangani surat panggilan untuk Netanyahu dalam sebuah sesi untuk membahas pembentukan komite investigasi resmi atas peristiwa 7 Oktober 2023.

BACA JUGA: Mengapa para Pembenci Membakar Alquran dan Justru yang Terjadi di Luar Dugaan?

Netanyahu mengatakan di awal pidatonya: "Kami sedang mempersiapkan tahap selanjutnya dari perang-di tujuh front."

"Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai kemenangan total, mengembalikan semua sandera kami, menghancurkan kekuatan militer dan pemerintahan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement