Senin 03 Mar 2025 20:43 WIB

Enam Ulama Al Azhar akan Mengisi Syiar Ramadhan di Indonesia

Menag berharap agar para ulama tersebut dapat mengisi syiar Islam sepanjang tahun.

(ilustrasi) kompleks Universitas al-Azhar Kairo
Foto: tangkapan layar google
(ilustrasi) kompleks Universitas al-Azhar Kairo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sebanyak enam ulama dari Al Azhar Mesir bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) akan mengisi syiar Ramadhan 2025 di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Selamat datang di Indonesia. Silakan datang dan mengisi kajian di Masjid Istiqlal," ujar Menag Nasaruddin Umar saat menerima audiensi delegasi Majelis Hukama Muslimin (MHM) dari Al Azhar Mesir di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Senin

Baca Juga

Enam delegasi MHM dari Al Azhar Mesir ini akan berdakwah di tujuh provinsi selama Ramadhan 1446 Hijriah.

Selain DKI Jakarta, mereka akan mengisi kajian, daurah Al Quran dan Kitab Kuning, talaqqi Al Quran, memberi ijazah kitab, serta menjadi Imam Tarawih di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Terima kasih atas kedatangan para Syekh. Ke depan kami harap tidak hanya enam saja, tapi mungkin 60. Kalau bisa setahun sampai Ramadhan mendatang," ujar Menag.

Menurut Menag, para ulama Al Azhar Mesir memiliki pandangan keagamaan yang cocok dengan masyarakat Indonesia. Mesir memiliki pendekatan keislaman yang moderat dan selaras dengan nilai-nilai keberagamaan di Indonesia.

"Kami ingin menghindari paham yang terlalu keras, karena bagi kami, Islam garis keras tidak akan laku di masa depan," kata dia.

Bahkan, Menag berharap agar para ulama tersebut dapat mengisi syiar Islam sepanjang tahun, bukan hanya momentum Ramadhan saja.

"Saya akan bilang ke Grand Syekh, jangan hanya sebulan. Tapi bisa setahun atau dua tahun. Kalau ada masalah (selama di Indonesia), sampaikan ke saya," katanya.

Mewakili MHM, TGB M. Zainul Majdi menyampaikan salam hormat dari Grand Syekh Al-Azhar yang juga Ketua MHM Imam Akbar Ahmed Al Tayeb dan dari Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Abbas Syouman.

Keduanya menyampaikan terima kasih atas dukungan Menteri Agama terhadap para alumni Al Azhar.

Menurut TGB, MHM setiap Ramadhan bekerja sama dengan Al Azhar untuk mengirimkan para dai ke beberapa negara yang dianggap paling penting di dunia Islam, dan terbanyak adalah Indonesia.

Grand Syekh Al Azhar, kata TGB, menyampaikan bahwa yang paling penting sekarang bukan hanya menyampaikan perspektif dai, tapi juga mengadopsi keberagaman yang ada.

"Jadi mereka punya misi belajar juga, melihat praktik beragama kita di Indonesia dan nanti bisa dijadikan inspirasi di negaranya," kata dia

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement