REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Seorang anak berusia enam tahun dari Blackburn memimpin kampanye Ramadhan untuk mendorong lebih banyak orang menjadi donor sel punca.
Dunia Eesa Hussain berubah ketika ia didiagnosis menderita anemia aplastik, kelainan darah yang langka dan mengancam jiwa.
Sumsum tulangnya berhenti memproduksi sel darah yang cukup, membuatnya sangat rentan terhadap infeksi, pendarahan yang tak terkendali, dan kelelahan yang parah.
Satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup adalah transplantasi sel punca. Menemukan donor yang cocok sangat sulit, terutama karena pasien Asia Selatan memiliki peluang yang lebih rendah untuk menemukan donor yang cocok dibandingkan dengan orang tua berkulit putih.
Syukurlah bagi Eesa, yang bersekolah di Sekolah Dasar Lammack, kecocokan telah ditemukan dan ia telah pulih dengan baik dan telah kembali ke sekolah.
Keluarga tersebut kini, dikutip dari Lancashire Telegraph, Senin (3/3/2025) telah bermitra dengan badan amal Anthony Nolan, untuk mendorong lebih banyak orang untuk maju dan bergabung dalam daftar sel punca dengan meluncurkan kampanye Ramadhan 'My Name is Eesa'.
Sang ayah, Mosan Hussain, mengatakan: "Saya adalah ayah dari seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang luar biasa dan lucu bernama Eesa.
"Dia adalah cahaya keluarga kami, selalu bermain dengan dinosaurus dan membuat adiknya, Ali, tertawa. Namun tahun lalu, dunia kami berubah, dan segalanya terlihat sangat berbeda.
