REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah bin Saba' merupakan seorang Yahudi asal Shana'a, Yaman. Ia mengaku memeluk Islam pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
Sayangnya, kepindahan Ibnu Saba' menjadi Muslim bukan didasari niat yang tulus, melainkan didorong oleh ambisi pribadinya untuk memecah-belah umat Islam.
Abdullah bin Saba' pun mengerahkan kroninya dan orang-orang awam Mesir yang berhasil dipengaruhi untuk pergi ke Madinah. Abdullah bin Saba' berhasil memprovokasi mereka dengan mengatakan, sesungguhnya Utsman merebut kekhalifahan yang seharusnya menjadi hak Ali.
Utsman pun menasihati gerombolan yang sudah dipanas-panasi sang pemfitnah.
"Janganlah pemuka-pemuka kalian merasa berat mendekatiku. Bagaimanapun juga, aku akan menerima mereka," kata amirul mukminin sang penerus Umar bin Khattab itu.
Namun, tipu muslihat Ibnu Saba' lebih kuat. Ia berhasil mengerahkan para pemberontak untuk mengepung rumah Utsman.
Menghadapi pengepungan ini, Utsman memilih bersabar. Ia tidak ingin ada pertumpahan darah.
Sebuah riwayat menjelaskan, Ibnu Umar saat berbincang dengan Utsman pada masa pengepungan para pemberontak. Putra Umar bin Khattab itu berkata, "Perintahlah aku dengan apa saja yang menjadi kehendakmu!"
Utsman menjawab, "Semoga Allah membalas keluarga Umar dengan kebaikan."
Dia ucapkan kalimat ini dua kali. Kemudian, Utsman berkata, "Aku tidak perlu meneteskan darah."
Kesaksikan Abu Hurairah
Abu Hurairah menuturkan situasi masa pengepungan itu. Salah satu kelompok mengepung rumah Utsman terkena panah (yang dilepaskan dari luar rumah).
Abu Hurairah berkata kepada Utsman, "Wahai Amirul Mukminin. Sekarang saat yang tepat untuk melawan mereka. Mereka telah membunuh salah seorang teman kita."
Utsman menjawab, "Aku sangat berharap kepadamu wahai Abu Hurairah untuk membuang pedang (yang ada di tanganmu). Yang menjadi sasaran adalah aku. Dan aku akan melindungi kaum Mukminin dengan diri sendiri."
Abu Hurairah pun melempar pedangnya hingga tidak tahu berada di mana. Malangnya, para pemberontak mulai menyerang. Mereka mendobrak pintu dan mencoba melewati cucu Nabi, yakni Hasan dan Husain.
Mereka pun tak menggubris para sahabat, seperti Abdullah bin Zubair dan Abdullah bin Umar yang ketika itu sedang menjaga Utsman. Bentrokan tidak bisa dihindari. Para pemberontak mengalahkan penjaga dan berhasil masuk ke dalam rumah.
View this post on Instagram




