Rabu 03 Dec 2025 13:49 WIB

Penebang Pohon Masuk Neraka? Ini Penjelasan Ulama

Islam menempatkan kelestarian alam sebagai amanah besar.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Personel Ditpolairud Polda Sumatera Selatan berjaga didekat barang bukti kayu hasil penebangan hutan secara ilegal (illegal logging) saat ungkap kasus di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/2/2022). Satuan Tugas Polda Sumatera Selatan bersama Tim Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengamankan 500 meter kubik kayu dan menyita 1.176 batang kayu hasil penebangan hutan secara ilegal di kawasan perbatasan Sumatera Selatan-Jambi yang sudah berlangsung sejak 13 tahun lalu serta menetapkan enam orang tersangka dan menetapkan dua orang cukong sebagai DPO.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Personel Ditpolairud Polda Sumatera Selatan berjaga didekat barang bukti kayu hasil penebangan hutan secara ilegal (illegal logging) saat ungkap kasus di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/2/2022). Satuan Tugas Polda Sumatera Selatan bersama Tim Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengamankan 500 meter kubik kayu dan menyita 1.176 batang kayu hasil penebangan hutan secara ilegal di kawasan perbatasan Sumatera Selatan-Jambi yang sudah berlangsung sejak 13 tahun lalu serta menetapkan enam orang tersangka dan menetapkan dua orang cukong sebagai DPO.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam menempatkan kelestarian alam sebagai amanah besar, bahkan sampai pada larangan tegas untuk menebang pohon tanpa alasan yang benar. Sebuah hadits riwayat Abu Dawud menyebutkan ancaman keras bagi siapapun yang menebang pepohonan secara sia-sia, terutama yang menjadi tempat teduh bagi musafir dan hewan.

Ancaman ini menunjukkan betapa seriusnya Islam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menegaskan bahwa setiap pohon yang ditebang sembarangan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Allah SWT.

Baca Juga

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapapun yang menebang pohon, maka Allah akan mencelupkan kepalanya ke dalam neraka." (HR Abu Dawud)

Dijelaskan oleh Abu Dawud setelah meriwayatkan hadits di atas, maksudnya yaitu orang yang memotong pepohonan secara sia-sia di sepanjang jalan, (pohon) tempat para musafir dan hewan berteduh, maka Allah akan mencelupkan kepalanya ke dalam api neraka.

Syekh Yusuf Al-Qaradhawi dalam buku Islam Agama Ramah Lingkungan menerangkan bahwa ancaman keras dalam hadits tersebut secara eksplisit merupakan ikhtiar untuk menjaga kelestarian pohon. Baik pepohonan yang ada di sepanjang jalan, hutan, dan sebagainya. Karena memang, keberadaan pepohonan tersebut banyak memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Itulah makanya, dilarang untuk menebang pohon sembarangan, kecuali jika hal itu dilakukan dengan perhitungan yang cermat, yakni, dengan cara menanam pohon-pohon baru dan menyiramnya agar bisa menggantikan fungsi pohon yang ditebang itu.

photo
Infografis Mengapa Allah Ciptakan Gunung - (Dok Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement