Selasa 31 Dec 2024 23:50 WIB

LKKNU Jatim Prihatin Tingginya Perceraian Gen-Z

Mayoritas pasangan muda tidak memiliki kesiapan cukup membangun rumah tangga.

Ilustrasi pernikahan. LKKNU Jatim Prihatin Tingginya Perceraian Gen-Z
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Ilustrasi pernikahan. LKKNU Jatim Prihatin Tingginya Perceraian Gen-Z

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Wilayah Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PW LKKNU) Jawa Timur menyoroti turunnya angka pernikahan dan naiknya angka perceraian di kalangan Generasi Z (Gen-Z).

"Di tengah arus modernitas yang serba cepat, keluarga di Indonesia dihadapkan pada tantangan kompleks. Salah satunya adalah tingginya angka perceraian, terutama di kalangan pasangan muda," kata Ketua LKK PWNU Jawa Timur H. M. Isa Anshori dalam webinar bertajuk 'Refleksi Gerakan Keluarga Maslahah: Antara Tradisi dan Modernitas' melalui rilis, Selasa (31/12/2024).

Baca Juga

Dalam webinar yang mengundang ahli fiqih, ahli uroginekologi dan ahli komunikasi, serta dihadiri aktivis LKKNU se-Jatim itu, ia mengutip data BPS yang mencatat kasus perceraian di Indonesia pada 2023 mencapai 463.654 kasus. Mayoritas perceraian merupakan cerai gugat yang diajukan oleh pihak istri.

"Ini memprihatinkan karena sebagian besar pasangan muda tersebut tidak memiliki kesiapan yang cukup dalam membangun rumah tangga. Tantangan seperti ketidaksiapan emosional, minimnya komunikasi efektif, hingga kurangnya pemahaman tentang hakikat pernikahan sering menjadi akar permasalahan," katanya.

Merespons upaya mengatasi konflik keluarga dari sisi fiqih/hukum, Nyai Nurun Sariyah dari Pesantren Syafi'iyah Banyuwangi menyarankan perlunya LKKNU ke depan melakukan kampanye edukasi kepada generasi milenial dan Gen-Z.

"Tentu caranya disesuaikan dengan mereka yang mungkin lebih ringan dengan grafis atau video untuk memaparkan pentingnya nilai-nilai Islam dan NU dalam keluarga maslahah. NU juga mementingkan nilai-nilai toleran, ukhuwah, dan kemaslahatan bersama," kata alumnus S2 UIN KHAS Jember yang juga Koordinator Bidang Moderat PW LKKNU Jatim itu.

Dalam pembinaan keluarga, ia menjelaskan pendekatan fikih memprioritaskan lima hal, yakni rahmah (kasih sayang), akhlak (hubungan baik antaranggota keluarga), tauhid (kehambaan utama pada Allah tanpa ada dominasi anggota keluarga tertentu), khalifah fil ardli (tanggung jawab kemanusiaan, seperti lingkungan), dan maqashid syariah (menjaga jiwa/ilmu dan raga/harta untuk bekal kehidupan).

Hal yang sama juga dikemukakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Unair Surabaya Prof Eighty Mardiyan terkait pentingnya edukasi bagi Gen-Z dalam membangun keluarga maslahah. Salah satunya edukasi tentang kesehatan reproduksi perempuan karena risikonya dalam data 2015 adalah 305 ibu meninggal dunia dari setiap 100 ribu kelahiran.

Dia menilai peran ibu untuk mewujudkan keluarga maslahah karena kebersamaan ibu dengan anak itu penting hingga dewasa dan berkeluarga. Kalau ibu tidak sehat, mustahil hal itu terjaga karena itu edukasi tentang kesehatan reproduksi perempuan penting.

"Organ reproduksi perempuan itu rentan karena itu harus sehat, yakni vagina, rahim, saluran telur, dan payudara. Soal turunnya pernikahan Gen-Z, saya kira karena penundaan, misalnya nunggu beli rumah," katanya.

Pakar komunikasi dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dewi Quraisyin menyoroti pentingnya komunikasi untuk menumbuhkan kasih. Tujuan pernikahan bukan sebatas tujuan agama. Islam menyebut tiga tujuan, yakni sakinah (ketenangan jiwa), mawaddah (saling cinta/memberi), dan rahmah (kasih sayang).

Untuk ketenangan jiwa, rasa saling (cinta/memberi), dan kasih sayang, kuncinya adalah komunikasi. Komunikasi yang solutif adalah memahami orang lain dan mendengarkan. Laki-laki itu butuh dihormati, dihargai, dan ditaati, sedangkan perempuan itu butuh dicintai, disayangi, dan dilindungi.

"Itu fitrah yang harus dipahami. Keterampilan mendengarkan juga solusi penting, bahkan 70 persen komunikasi itu mendengarkan, bukan bicara. Nah, digital itu masalah besar yang perlu pembatasan untuk jalannya komunikasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement