Jumat 20 Dec 2024 21:33 WIB

Presiden Prabowo Gagas Penguatan Rantai Nilai Halal untuk Integrasi Ekonomi D-8

Presiden Prabowo dorong penguatan ekosistem halal.

Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo, Kamis (19/12/2024).
Foto: WAFA
Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo, Kamis (19/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengagas penguatan rantai nilai halal untuk meningkatkan integrasi ekonomi antar anggota Developing Eight (D-8) sehingga mampu memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat di tiap negara anggota.

Tidak hanya itu, gagasan lainnya yang diajukan Prabowo dalam acara tersebut ialah efisiensi dan penyederhanaan prosedur pabean sehingga nantinya para anggota D-8 atau forum ekonomi delapan negara berkembang tersebut bisa lebih efektif menggenjot aktivitas ekonomi antar negara anggota.

Baca Juga

"Kita harus menetapkan prosedur bea cukai yang lebih efisien dan disederhanakan dalam perdagangan intra D-8. Kita juga harus menciptakan rantai nilai halal melalui jaringan ekonomi halal D-8 yang diperkuat," kata Presiden Prabowo dalam Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 seperti dipantau dari siaran langsung di Jakarta, Kamis.

Selain dua inisiatif tersebut, Prabowo juga menyinggung agar pengaturan perdagangan preferensial atau dikenal juga dengan istilah Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai gerbang dari integrasi ekonomi bisa dioptimalkan oleh para negara anggota.

PTA merujuk pada kondisi blok perdagangan memungkinkan antar negara peserta bisa mengakses produk tertentu dengan tarif yang lebih terjangkau.

Apabila semua itu dipenuhi dan dijalankan dengan maksimal oleh semua anggota D-8, Prabowo optimistis bahwa blok ekonomi yang diisi negara-negara berkembang ini mampu memberikan dampak besar bagi perekonomian global.

Hal itu sejalan dengan fakta dan proyeksi mengenai ekonomi gabungan dari negara-negara D-8 yang bernilai besar.

Kepala Negara RI menyebutkan bahwa di 2023, D-8 menjadi blok ekonomi terbesar ketiga secara global dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sebesar 4,81 triliun dolar AS (setara Rp78,6 kuadriliun dengan kurs 1 dolar AS senilai Rp16.345).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement