Pihak keamanan, seperti yang dilaporkan oleh The Times of Israel, mengantisipasi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap zionis dengan ratusan roket berhulu ledak mulai dari 50 kilogram hingga 500 kilogram.
Hizbullah diperkirakan akan menargetkan fasilitas-fasilitas IDF. Penargetan tersebut diikuti dengan serangan terhadap infrastruktur militer kemudian daerah sipil. Meski demikian, prioritas serangan dinilai dapat bergeser, tulis laporan tersebut.
Kelompok ini mungkin membidik target sejauh selatan Tel Aviv, yang berpotensi mendorong evakuasi massal ke al-Quds dan wilayah selatan, tambahnya. Para pengungsi akan ditempatkan di hotel-hotel, yang banyak di antaranya saat ini menampung para pemukim Israel yang mengungsi dari utara. Jika hotel-hotel di al-Quds penuh, para pengungsi akan ditampung di sekolah-sekolah kota.
Rencana sedang dilakukan untuk mendirikan kota-kota tenda di selatan, termasuk lokasi-lokasi seperti Timna, sebelah utara Eilat, dan Taman Eshkol di al-Naqab. Model ini mirip dengan tenda-tenda yang diatur oleh Arcadi Gaydamak di Pantai Nitzanim pada 2006 untuk para pemukim yang dievakuasi selama Perang Juli 2006 dan pada tahun 2007 di Taman Yarkon untuk para pemukim Sderot, demikian laporan itu menekankan.
Warga Israel telah menimbun persediaan, sementara kotamadya al-Quds yang diduduki menyarankan warga untuk membersihkan dan mempersiapkan tempat perlindungan bom mereka. IDF memperingatkan bahwa mereka harus dapat mencapai tempat perlindungan dalam 90 detik.