REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kabar meninggalnya Tosari Widjaja menjadi kehilangan mendalam bagi GP Ansor. Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin menilai almarhum sebagai sosok yang berpengalaman dan mempunyai dedikasi tinggi dalam berkhidmah di Ansor.
“Innalillahi, ini kehilangan yang sangat mendalam bagi kami di Ansor. Kami ditinggal sosok berpengalaman dengan dedikasi tinggi bagi Ansor dan juga NU,” ujar pria yang akrab disapa Bang Ketum ini di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Tosari Widjaja merupakan Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor hasil Kongres VIII pada 1980.
Saat itu, beliau mendampingi KH Chalid Mawardi sebagai Ketua Umum GP Ansor. Masa kepengurusan ini dinilai sangat menentukan bagi posisi organisasi karena berhadapan langsung dengan dinamika kekuasaan Orde Baru.
“Menjaga stabilitas organisasi di tengah orkestrasi kekuasaan Orde Baru bukan hal yang mudah. Butuh kecakapan dan kemampuan analisis yang tepat. Nah, Kiai Tosari bisa menjaga hal tersebut, hingga sampai sekarang Ansor tetap eksis melayani masyarakat,” imbuhnya.
Kabar duka Tosari Widjaja disampaikan pihak keluarga. Beliau wafat di usia 84 tahun. Melalui keterangan yang disampaikan keluarga, mereka memohon doa untuk almarhum.
“Mohon doanya semoga almarhum husnul khotimah, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan,” demikian keterangan permohonan pihak keluarga.