Senin 12 Aug 2024 20:16 WIB

Ancaman Hizbullah Kian Nyata, Bagaimana Israel Dapat Menyelamatkan Diri?

Hizbullah diperkirakan akan menargetkan fasilitas-fasilitas IDF.

Lokasi permukiman Israel dalam video yang dirilis Hizbullah.
Foto: Saudi Gazette
Lokasi permukiman Israel dalam video yang dirilis Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Para perwira Israel di komando utara meningkatkan kewaspadaan atas semakin tingginya potensi ancaman serangan darat oleh Hizbullah di sepanjang perbatasan utara Palestina yang diduduki. Menurut sebuah laporan dari outlet berita Israel, Walla! para perwira Israel menggambarkan ancaman tersebut lebih nyata daripada sebelumnya.

Para perwira menyoroti kemampuan pasukan elit Hizbullah, Pasukan Radwan, masih dapat melancarkan serangan terkoordinasi. Mereka pun dinilai mampu untuk menyusup ke pemukiman atau posisi militer Israel.

Baca Juga

Perwira-perwira itu menekankan, mereka yang percaya bahwa Hizbullah tidak terlatih untuk menembus perbatasan utara adalah keliru dan delusif. Mereka bahkan mendesak agar setiap orang beroperasi dengan asumsi bahwa Hizbullah memiliki kemampuan untuk menyusup, menancapkan bendera mereka di pemukiman atau pos militer, dan membakar gedung-gedung.

Analisis para perwira tersebut tampak pada sebuah dokumen yang dibagikan tentara pendudukan Israel (IDF) kepada para walikota di wilayah utara yang memerinci "Skenario Terbaru" untuk perang habis-habisan dengan Hizbullah, demikian menurut The Times of Israel.

Dokumen ini menguraikan dampak potensial, termasuk pemadaman listrik selama tiga hari di beberapa kota, gangguan pasokan air yang berlangsung selama beberapa hari, pemutusan sambungan telepon rumah hingga delapan jam, gangguan komunikasi ponsel hingga 24 jam, dan gangguan lokal singkat pada layanan radio dan internet.

Dokumen tersebut lebih lanjut menyoroti bahwa hingga 40% tenaga kerja Israel mungkin tidak dapat bekerja selama perang. Sementara itu, penyedia layanan dari luar daerah yang terkena dampak mungkin tidak tersedia.

 

Antisipasi roket.. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement