REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengebom kantor pusat perusahaan yang terkait dengan Brigade Hermon ke-810 Israel di lokasi Habushit, serta komando Batalyon al-Sahl di barak Beit Hillel. Kedua situs militer tersebut diserang dengan rentetan roket Katyusha.
Posisi artileri pendudukan di Neve Ziv juga diserang oleh rentetan roket. Hizbullah menegaskan, operasi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina yang teguh di Gaza. Serangan itu juga dikatakan sebagai bentuk dukungan perlawanan mereka, dan menanggapi serangan pendudukan terhadap desa-desa selatan dan rumah-rumah warga sipil, khususnya di Majdal Selm dan Blida.
Dalam operasi keempat, Hizbullah menargetkan lokasi Bayad Blida dengan peluru artileri, dan berhasil mengenai sasaran secara langsung.
Sementara itu, serangan Israel terhadap desa-desa di Lebanon selatan terus berlanjut, dengan pendudukan membom Al-Jbeen, Shama, Majdal Zoun, Kfar Kila, Kfar Shouba, Houla, al-Taybeh, serta hutan antara Kounine dan Beit Yahoun, dan pinggiran Yater.
Sebelumnya, Lebanon dilaporkan mendapatkan serangan teror pager yang meledak dan melukai para pejuang Hizbullah dan warga sipil. Setidaknya, sembilan orang tewas dan ribuan orang terluka akibat serangan tersebut.
Pada Rabu sore, serangkaian ledakan dilaporkan terjadi di Beirut, Lebanon Selatan, dan Bekaa. Mobil, sepeda motor, toko, dan rumah di seluruh negeri terbakar akibat dampak ledakan, yang mengakibatkan banyaknya korban.
Al-Mayadeen melaporkan, sebanyak 14 warga tewas. Sementara itu, lebih dari 450 lainnya terluka dalam serangan teror kedua Israel di Lebanon, kali ini menargetkan radio dua arah, yang dikenal sebagai walkie-talkie, koresponden Al Mayadeen mengumumkan.
Korban luka, yang sebagian besar ringan, dibawa ke rumah sakit di Bekaa, sedangkan rumah sakit di Nabatieh dan Lebanon Selatan menerima puluhan korban lainnya.