Rabu 24 Jul 2024 20:02 WIB

Manfaat Wakaf di Balik Kemajuan Negeri Ottoman

Kekhalifahan Turki Utsmaniyah atau Ottoman maju berkat pengelolaan wakaf yang baik.

ILUSTRASI Salah satu masjid peninggalan Kekhalifahan Turki Utsmaniyah atau Ottoman.
Foto:

Maslahat wakaf tidak hanya dirasakan manusia. Bahkan, hewan pun menikmati kebajikan dari ibadah ini. Sebagai contoh, wakaf Pasar Kozahan yang hasil pengelolaannya dipakai untuk mendanai berbagai kegiatan operasional Masjid Agung Bursa. Salah satu alokasi wakaf itu dipakai untuk memberi makan kucing, burung, dan anjing yang kerap ditemui di jalan-jalan kota. Ini sejalan dengan tradisi masyarakat Turki yakni menaburkan gandum di puncak-puncak bukit tiap musim dingin tiba. Tujuannya adalah memberikan makan burung-burung yang kelaparan.

Kebajikan wakaf tak hanya berpusat di kota-kota, tetapi juga daerah. Ambil contoh, salah satu wilayah taklukan Utsmaniyah di Benua Eropa, yakni Balkan. Malahan, semenanjung tersebut kala itu dijuluki sebagai Negeri Wakaf. Sebab, nyaris seluruh pembangunan di sana diselenggarakan dari wakaf. Mengutip Prof Halil Inalcik dalam buku The Ottoman Empire: The Classical Age 1300-1600 (2000), ratusan bangunan berdiri dengan pengelolaan wakaf. Di Bosnia saja, daftarnya mencakup sebanyak 232 perumahan, 18 karavanserai, 32 hostel, 10 pasar, dan 42 jembatan.

Penduduk Bosnia bisa menikmati semua itu dengan gratis. Tak mengherankan bila dalam waktu relatif singkat, masyarakat setempat berduyun-duyun masuk Islam. Melonjaknya jumlah Muslimin di sana terjadi hanya dalam dua dekade pertama sejak Utsmaniyah menguasai negeri itu. Padahal, tak pernah sultan memaksakan mereka untuk memeluk Islam. Penguasa cukup menghadirkan penerapan syariat Islam yang berprinsip rahmat bagi semua (rahmatan lil ‘alamin).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement