REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini mengecam aksi kunjungan lima orang pemuda Indonesia menemui Presiden Israel pada beberapa waktu lalu. Dompet Dhuafa juga menyesalkan atas tindakan yang tidak bijaksana di tengah adanya genosida yang terjadi pada rakyat Palestina.
Ahmad Juwaini mengatakan, terkait hal itu, Dompet Dhuafa perlu menegaskan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, salah satu anggota rombongan tersebut bernama Sukron Makmun pernah tergabung sebagai mitra program dakwah Internasional (Dai Ambassador) selama satu bulan Ramadhan di Hongkong pada tahun 2019 dan satu bulan Ramadhan di Belanda pada tahun 2023.
"Kemitraan sebagai Dai Ambassador hanya berlangsung satu bulan. Setelah kemitraan tersebut berakhir, maka yang bersangkutan tidak memiliki hubungan kerjasama apapun dengan Dompet Dhuafa," kata Ahmad dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (16/7/2024).
Ia menjelaskan, perlu disampaikan bahwa program Dai Ambassador merupakan salah satu program layanan Dakwah Internasional Dompet Dhuafa dengan membawa misi syiar Agama Islam khususnya penguatan zakat, infaq, sedekah, wakaf (Ziswaf) kepada masyarakat Islam di luar negeri.
Program ini dibuka secara umum bagi dai dan daiyah terpilih yang memiliki kompetensi wawasan Islam. Dengan kejadian ini, Dompet Dhuafa ke depannya akan melakukan perbaikan dalam seleksi mitra dai dan daiyah lebih ketat dan berhati-hati di seluruh layanan dakwah Dompet Dhuafa.
"Keempat, berkaitan dengan kunjungan yang bersangkutan bertemu Presiden Israel beberapa waktu lalu adalah aktivitas pribadi yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan Dompet Dhuafa. Kegiatan tersebut sangat melukai perasaan dan hati rakyat Palestina, ini merupakan pengkhianatan atas perjuangan rakyat Palestina, sikap pemerintah dan bangsa Indonesia," ujarnya.
Ahmad Juwaini mengatakan, yang kelima, Dompet Dhuafa sampai hari ini adalah Filantropi Islam Lembaga Amil Zakat Nasional yang terus berkomitmen mendukung dan berdiri di sisi perjuangan rakyat Palestina sampai mendapatkan kemerdekaannya.
“Dompet Dhuafa hingga saat ini terus melakukan upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina, dengan mengirimkan bantuan berupa, bantuan kesehatan, logistik, makanan, bahan bakar, sanitasi, penyediaan air bersih, dan shelter pengungsi, yang didukung oleh donatur Dompet Dhuafa," jelasnya.
Ia menambahkan, pada awal pengiriman bantuan di akhir tahun 2023, Dompet Dhuafa juga turut menjadi bagian bersama Pemerintah Republik Indonesia, yang mengirimkan bantuan melalui udara dan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dompet Dhuafa senantiasa berdiri di sisi perjuangan rakyat Palestina, dan konsisten dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina sejak tahun 2008.