REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Warga terdampak banjir dan longsor di Aceh dievakuasi oleh kapal nelayan dari Lhokseumawe, Aceh menuju Krueng Geukuh. Tim BSI Maslahat melakukan upaya pengungsian tersebut.
Beberapa warga berhasil dievakuasi, termasuk seorang ibu hamil. Tim juga mendistribusikan makanan siap saji, air bersih, peralatan tidur dan obat-obatan kepada penyintas di Aceh.
Pada masa tanggap darurat, BSI Maslahat fokus pada penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar seperti evakuasi, penyediaan makanan siap saji, air bersih, obat-obatan dan lainnya.
Hujan berintensitas tinggi sepekan terakhir memicu banjir dan pergerakan tanah di tiga provinsi sekaligus, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Debit sungai meluap, akses jalan putus, dan jaringan komunikasi terganggu di banyak titik.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cakupan wilayah terdampak di Aceh mencapai 16 kabupaten dan kota. Beberapa daerah itu antara lain Pidie, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, hingga Aceh Selatan. Di Sumatera Utara, 12 kabupaten dan kota dilaporkan mengalami bencana serentak. Sementara di Sumatera Barat, 13 daerah terdampak, termasuk Padang Pariaman, Tanah Datar, Agam, dan Pesisir Selatan.




