Jumat 28 Jun 2024 20:29 WIB

Menjadi Petugas Haji Bukan Sekadar Panggilan, Tapi Juga Kebanggaan dan Keberkahan

Menolong jamaah menjadi keberkahan bagi semua petugas haji.

Kelana, Petugas Haji Indonesia yang bertugas di Media Center Haji (MCH) 2024 saat menemani jamaah ziarah ke Pemakaman Baqi, Kota Madinah.
Foto:

Membantu Jamaah Stroke

Pengalaman spiritual menjadi petugas haji disampaikan Asep. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai wartawan Antara tersebut juga tidak menyangka bisa berangkat ke Tanah Suci. Apalagi di usianya yang baru menginjak 32 tahun.

"Di kampung saya, saya adalah orang kedua yang naik haji," kata pria asal Bandung ini.

Asep menjadi salah satu anggota MCH Daker Madinah termuda. Karena itu, dia kerap lebih sering dimintai tolong membantu rekan-rekannya di MCH Daker Madinah.

Ayah satu anak dan satu istri ini bercerita tentang tugasnya selama di Madinah. Prioritasnya memang membuat berita, tetapi ketika ada jamaah yang membutuhkan bantuan, Asep harus melepaskan sementara tugasnya sebagai pewarta. Mendorong lansia dengan kursi roda sudah menjadi makanan sehari-harinya di sela-sela liputan. "Bantu-bantu jamaah," kata dia.

Satu kejadian yang tidak bisa lepas dari ingatan Asep. Saat itu, Asep membantu seorang jamaah yang stroke naik ke kamarnya di pemondokan. Dia ikut menggendong, sampai tak terasa air matanya menetes.

"Jamaah sampai tanya. 'Adik kenapa menangis?'. Saya jujur terharu melihat para tamu Allah itu," ujar dia.

Kini, jamaah haji Indonesia Gelombang II berangsur-angsur diberangkatkan dari Makkah ke Madinah. Selama sembilan hari jamaah haji Gelombang II itu akan menjalankan ibadah sunnah dan ziarah ke makam Rasulullah di Masjid Nabawi. Dan, tugas PPIH pun masih berlanjut dan belum rampung untuk melayani para tamu Allah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement