Senin 01 Jul 2024 13:23 WIB

Bagaimana Merawat Masjid Al Aqsa di Masa Lalu?

Umar bin Khattab memasuki Masjid Al Aqsa dalam keadaan runtuh.

Warga Palestina menghadiri perayaan hari raya Idul Fitri di dekat kuil Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Rabu, (10/4/2024).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina menghadiri perayaan hari raya Idul Fitri di dekat kuil Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Rabu, (10/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Saat Khalifah Umar bin Khattab membebaskan Baitul Maqdis pada tahun 15 H (636 M), Umar datang dan memasuki Masjidil Aqsa yang saat itu dalam keadaan runtuh dan dipenuhi sampah, lalu ia membersihkan sendiri dan membangun sebuah masjid dari batu dan kayu di tempat  Masjid Qibli (Kiblat) sekarang. Pendapat lain mengatakan bahwa Umar bin Khattab membangunnya di antara Masjid Kubah Ash Shakhrah dan  Masjid Qibli Lama. 

Selanjutnya Khalifah Al Umawi Abdul Malik bin Marwan melakukan pembangunan Masjid  Al Aqsha mulai 66 H (685 M) dan ramping pada tahun 72 H. Kemudian anaknya yang bernama Walid bin Abdul Malik menyempurnakan bangunan-bangunan lain hingga tahun 86 H. Pembangunan yang dilakukan Abdul Malik ini meliputi Masjid Qibli yang dibangun Umar bin Khattab. Ia juga mendirikan Masjid Kubah Ash Shakhrah. Sesungguhnya bangunan yang didirikan Abdul Malik merupakan bangunan yang kita lihat hari ini, tetapi para khalifah Islam lainnya juga melakukan berbagai perbaikan dan renovasi. 

Baca Juga

Para khalifah dari berbagai daulah Islam dan para penguasa kota Baitul Maqdis terus memperkokoh dan memperindah Masjid  Al Aqsha secara berkelanjutan. Pada masa Abbasiyah, Khalifah Abbasiyah yang bernama Al Ma'mun melakukan renovasi pada tahun 217 H. Ia juga membuat sebuah mata uang dengan nama Qudus. Daulah Fatimiyyah juga melakukan renovasi dan penambahan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement