Rabu 26 Jun 2024 15:06 WIB

Populasi Muslim di Spanyol Naik 10 Kali Lipat Dalam 30 Tahun Terakhir

Meski populasi meningkat, Muslim Spanyol masih menghadapi sejumlah masalah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Cordoba di Spanyol.
Foto: EPA/KHALED ELFIQI
Masjid Cordoba di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID -- Sekretaris Komisi Islam Spanyol, Mohamed Ajana mengatakan populasi Muslim yang tinggal di Spanyol telah meningkat 10 kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Jumlahnya melebihi 2,5 juta jiwa.

Ajana mengatakan kepada Anadolu pada 2023 bahwa menurut catatan resmi, ada 2,5 juta Muslim, dan menurut angka tidak resmi, sekitar 3 juta Muslim tinggal di Spanyol.

Baca Juga

Ajana menambahkan, populasi Muslim di Spanyol yang dulunya dipandang sebagai imigran murni, kini mendapat tempat penting di kalangan warga Spanyol.

"Lebih dari satu juta umat Islam di negara tersebut adalah warga negara Spanyol, sebagian dari mereka adalah imigran dan sebagian lainnya berasal dari Spanyol," kata Ajana, dilansir dari laman Anadolu Agency, Rabu (26/6/2024).

Menjelaskan bahwa umat Islam dari Maroko, Pakistan, Bangladesh, Senegal, dan Aljazair merupakan mayoritas, ia berbagi informasi bahwa mayoritas penduduk Muslim di Spanyol tinggal di kawasan industri seperti Catalonia, Valencia, Andalusia, dan Madrid.

Ajana juga mengatakan saat ini terdapat 53 federasi Islam yang melayani komunitas Muslim di Spanyol, dan terdapat sekitar 2.000 masjid.

Ia mengatakan, permasalahan utama yang dihadapi umat Islam adalah pengurusan izin dan izin pembangunan masjid, keberadaan hanya 40 kuburan umat Islam padahal terjadi peningkatan jumlah penduduk, pendidikan, dan Islamofobia.

Dilansir dari laman Finance Yahoo pada Rabu (26/6/2024), dijelaskan bahwa ada 10 negara bagian dengan populasi Muslim terbanyak di Amerika Serikat (AS). Di antaranya di North Carolina, Arizona, Massachusetts, Minnesota, Virginia, Michigan, Maryland, Maryland, New York dan Illinois.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement