Kamis 13 Jun 2024 14:08 WIB
Laporan langsung dari Makkah, Arab Saudi

Menelusuri Tan'im, Tempat Miqat Arteria Dahlan Saat Ditangkap Polisi Saudi

Setelah proses komunikasi, akhirnya Arteria Dahlan bersama Ashabul Kahfi dibebaskan.

Rep: MUHYIDDIN/ Red: A.Syalaby Ichsan
Masjid Aisyah Tanim, salah satu titik miqat bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh sunnah, Makkah, Arab Saudi, Ahad (2/6/2024).
Foto:

Lalu bagaimana sejarah Masjid Aisyah Tan'im ini hingga menjadi titik miqat?

Kiai Miftah Faqih menjelaskan, masjid ini menjadi tempat istri Nabi, Sayyidah Aisyah melakukan miqat pada tahun 632 Masehi. Karena itu, masjid ini dinamakan Masjid Aisyah Ummul Mukminin.

Sejarah mencatat, saat itu Rasulullah SAW bersama Aisyah dan sahabatnya akan melaksanakan Haji Wada' dari Madinah. Rombongan haji yang dipimpin Rasulullah itu pun mengambil Miqat di daerah Bir Ali, kecuali Aisyah. Karena, Aisyah pada waktu itu masih dalam kondisi haid.

"Namun Sayyidah Aisyah tidak ikut (Miqat), langsung ikut saja ke Makkah menjalani semua prosesi-prosesi kecuali tawaf," ujar Kiai Miftah.

Begitu sampai di Makkah, Sayyidah Aisyah kemudian melapor kepada Rasulullah bahwa dirinya telah suci. Lalu, Rasulullah menyuruh Aisyah untuk mengambil Miqat yang terdekat dari pintu masuk Ka'bah.

Dengan ditemani saudaranya yang bernama Abdurrahman bin Abu Bakar, Aisyah pun pergi ke daerah Tan'im untuk niat ihram. "Maka Tan'im di sini akhirnya menjadi miqat yang diambil oleh Aisyah pada tahun 9 Hijriah," ucap Kiai Miftah.

Lalu, yang menjadi pertanyaan, apakah Rasulullah pernah miqat di Tan'im?

"Rasulullah tidak pernah miqat di Tan'im, yang miqat di sini adalah Aisyah," kata Kiai Miftah.

Maka, lanjut dia, dalam sejarahnya daerah Tan'im ini dulunya sering disebut sebagai miqat umrah perempuan. Sementara, Masjid Ji'ronah yang berada di sebelah timur lautnya kota Makkah, disebut sebagai miqat laki-laki.

"Jadi umroh sughro itu miqatnya di Tan'im, ada mikot qubro itu adanya di Ji'ronah," jelas Ketua PBNU asal Gresik ini.

Dengan padatnya jamaah di musim haji ini dan ketatnya peraturan pemerintah Arab Saudi untuk masuk Makkah, Kiai Miftah mengimbau kepada jamaah Indonesia untuk mengambil miqat di Masjid Aisyah saja.

"Kenapa? Karema aksesnya lebjuh gampang dan tentunya lebih murah. Dan jarak dari Masjidil Haram itu hanya 7,5 kilometer," ujar Kiai Miftah.

Meskipun Rasulullah tidak pernah mengambil miqat di Tan'im, tambah dia, tapi beliau lah yang mengintruksikan kepada Aisyah untuk mengambil miqat di daerah ini. "Dan ini sudah bisa menjadi landasan hukum sah dan tidaknya. Jadi ambil miqat di sini untuk umrah itu sah, tidak usah diragukan lagi," kata dia.

Di tempat yang sama, Kiai Moqsith Ghozali menambahkan, Tan'im merupakan sebuah kawasan yang terletak di barat laut Masjidik Haram, antara Makkah dan Sarif. Daerah ini terletak di antara dua gunung Naim dan Naiim.

"Tan'im disebut sebagai Tan'im karena lokasi ini diapit oleh dua gunung yang disebut dengan Jabal Naim dan Jabal Naiim," kata Kiai Moqsith.

Masjidi Aisyah ini pertama kali dibangun pada 240 Hijriyah oleh Gubernur Makkah yang bernama Abdullah bin Muhammad bin Daud. Saat ini, menurut dia, masjid ini menjadi tempat miqat paling favorit bagi jamaah untuk mulai melaksanakan ibadah umrah.

Selain Tan'im, titik miqat yang kerap dijadikan jamaah Indonesia untuk melakukan niat ihram adalah adalah Masjid Ji'ronah dan Masjid Hudaibiyah. Namun, kedua titik miqat tersebut cukup jauh jaraknya dari Masjidil Haram.

"Makanya Tan'im menjadi miqat paling favorit untuk jamaah haji yang mau melaksanakan umrah kedua, ketiga dan seterusnya," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement