Jumat 07 Jun 2024 05:44 WIB

Alami Demensia, Puluhan Jamaah Merasa Makkah Kampung Halaman Sendiri

Gangguan demensia menyerang otak sehingga menurunkan daya ingat dan daya pikir.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas haji menyambut kedatangan jamaah dan melayani jamaah lansia di Madinah.
Foto: Republika/Karta Raharja Ucu
Petugas haji menyambut kedatangan jamaah dan melayani jamaah lansia di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah terus memberikan layanan kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia, termasuk pasien yang mengalami demensia. Psikiater KKHI Daker Makkah, dr. Ahmad Andi Sameggu mengatakan, hingga Kamis (6/6/2024), sudah ada 66 jamaah haji demensia yang dirawat di KKHI.

"Total yang sudah 66 orang yang dirawat di sini," ujar dia saat diwawancara di Kantor KKHI Daker Makkah, Kamis (6/6/2024).

Baca Juga

Dia mengatakan, sebelum berangkat ke tanah suci jamaah lansia sudah diskrining terlebih dahulu. Dalam proses skrining tersebut, jamaah akan digolongkan menjadi demensia berat sedang dan ringan. Jika jamaah tergolong dalam demensia berat dan sedang, mereka akan dilarang untuk berangkat. Sementara itu, demensia ringan masih diizinkan ke Tanah Suci.

"Kebanyakan pasien demensia yang mereka tangani memiliki catatan demensia ringan ketika di Indonesia. Sesampainya di sini, penyakit itu bisa kambuh karena faktor kelelahan dan kurang minum," ucap dia.

photo
Tips Bagi Jamaah Haji - (Republika/Karta Raharja Ucu)

Dia melanjutkan, faktor lain yang menyebabkan jamaah mengalami demensia adalah kurangnya dukungan sosial dari jamaah lain, sehingga jamaah bingung. Mereka masih menganggap Makkah ini kampung halamannya.

"Bahkan, faktor jendela saja bisa mempengaruhi para jamaah demensia. Jendela dan kamar hotel tertutup akan bikin mereka bingung. Mereka tidak sadar kalau sudah berada di Makkah. Makanya perlu diajak jalan-jalan," kata dr Andi.

Demensia sendiri adalah sebuah sindrom yang biasa menyerang manusia berusia lebih dari 65 tahun. Gangguan ini menyerang otak sehingga menurunkan daya ingat dan daya pikir.

Penderita demensia biasanya akan mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang. Salah satu disorientasi tempat yang biasa terjadi kepada jamaah adalah mereka merasa belum berada di Makkah.

Sementara, disorientasi waktu yang banyak ditemukan adalah jamaah lupa siang atau malam. Selain itu, jamaah juga mengalami gangguan emosi dan perilaku."Jamaah demensia jalan mondar mandir. Perilaku sosialnya marah-marah mengurung diri dan lain-lain. Kumpulan gejala itulah dikatakan sebagai demensia," kata dr Andi.

Ada banyak jenis demensia. Menurut dia, yang paling banyak ditemukan pada jamaah adalah demensia Alzheimer dan Vascular. Penderita dimensia Alzheimer biasanya akan mengalami kemunduran secara bertahap dan hilang ingatan, biasanya karena kekurangan cairan. Sedangkan Vascularnkarena stroke.

"Secara umum demensia yang terjadi pada jemaah itu karena kurang cairan. Mereka takut kencing di pesawat sehingga mengurangi minum, akhirnya dehidrasi dan akhirnya demensia," jelas dia.

Bagaimana merawat pasien demensia..

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement