REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA —Tim pemanah berkuda Indonesia dari Indonesia Equestrian Archery (IEA) berhasil meraih Juara III pada kompetisi panahan berkuda yang digelar oleh Asian Horseback Archery Federation di Kazakhstan pada 14 - 18 Apri 2024.
Kompetisi diikuti oleh 60 atlet dari 14 negara Asia meliputi; Indonesia, Kuwait, Kyrgyzstan, Russia, China, Thailand, Mongolia, Saudi Arabia, Kazakhstan, Pakistan, Oman, Suriah, dan Uzbekhistan.
Arsa Wening Arrosyad (17 tahun), membawa Indonesia meraih posisi Juara III kategori Tukic Style. Adapun Feryanda Fahmi dan Yusron Abdullah menempati posisi 10 besar pada kategori Maygar dan Jamby. Kejutan juga diberikan oleh srikandi Indonesia, Rahmah Putri Jayanti yang tampil trengginas mengimbangi para jawara panahan berkuda dari Asia Tengah lainnya.
View this post on Instagram
Tim Indonesia diperkuat oleh 3 tim muda 17 tahun, Musyafiq Ulinnuha, Yusron Abdullah dan Arsa Wening. Pada kejuaraan tingkat Asia ini, Saudi Arabia tampil kokoh di puncak dengan menyabet 3 medali emas, dan 1 medali perak. Disusul tuan rumah Kazakhstan yang memperoleh 1 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu. Sedangkan Indonesia meraih 1 perunggu, Rusia 1 perunggu dan Mongolia 1 perak.
Menurut manajer Tim Indonesia, Muhammad Yunus, kuatnya Tim Saudi dan Kazakhstan karena didukung totalitas oleh pemerintah.“Saudi Arabia, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia misalnya, menjadikan panahan berkuda sebagai program olaharaga tim nasional yang difasilitasi penuh oleh negara. Mereka investasi secara biaya dan SDM termasuk mengontrak pelatih nasional dari negara lain”, terang Muhammad Yunus.
Sementara di Indonesia panahan berkuda baru tumbuh dan digerakkan oleh para penggiat yang membiayai proses training hingga kompetisi secara mandiri.
“Indonesia sangat diperhitungkan di level dunia. Kita pernah menjadi juara Umum di Rusia, Polandia, Turki, Qatar, sekarang juara di Asia. Semua prestasi mengibarkan merah putih itu semua dilakukan secara pribadi dengan kekuatan dana pribadi yang sangat terbatas”, kata Yunus lewat keterangan tertulis kepada Republika di Jakarta, Ahad (21/4/2024).
Arsa Wening yang selalu mengibarkan merah putih di setiap kompetisi internasional yang ia ikuti, mengibaratkan perjuangannya memenangi berbagai kompetisi elit seperti David vs Goliat. Ia dan teman-temannya berjuang dengan kocek pribadi melawan tim-tim besar yang bertanding didukung penuh oleh negara secara sistem dan financial.
“Harapan saya dan teman-teman penggiat panahan berkuda di seluruh Indonesia, prestasi yang telah kami raih di level Asia, Eropa hingga dunia dapat menjadi perhatian pemerintah bahwa olahraga baru ini sedang tumbuh di berbagai negara dan kita telah berada pada level setara dengan negara-negara yang punya tradisi panahan berkuda”, tegas Arsa Wening yang di Usianya 17 tahun ini sukses membawa Indonesia Juara Umum di Rusia, Polandia, dan podium hari ini di Kazakhstan pada ajang Asian Cup 2024.