Senin 20 Nov 2023 05:55 WIB

Warga Thailand Ikut Tempur Bela Israel Lawan Hamas, tak Heran Ini Ternyata Faktanya

Thailand dan Israel mempunyai hubungan diplomatik yang erat

Rep: Mabruroh, Imas Damayant, Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang pekerja Thailand yang tertembak di lututnya dibawa ke rumah sakit setelah dievakuasi dari Israel dan tiba di Bandara Suvarnabhumi di Samut Prakan, Thailand, 12 Oktober 2023.
Foto:

Foto seorang warga Thailand yang konon bekerja bersama pasukan Israel di garis depan menjadi viral di media sosial.

Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara mengatakan, gambar tersebut tampaknya merupakan gambar seorang tentara cadangan berkewarganegaraan ganda Thailand-Israel yang direkrut menjadi militer setelah perang yang pecah pada 7 Oktober.

Parnpree mengatakan dia telah mencari lebih banyak informasi dari pejabat Thailand di Tel Aviv. Dia menambahkan warga Thailand yang memiliki kewarganegaraan ganda mungkin telah bergabung dalam perjuangan Israel.

Dia juga meminta warga Thailand yang bekerja di negara yang dilanda perang tersebut untuk menghindari terlibat dalam konflik dan menyangkal bahwa mereka bekerja sebagai tentara bayaran.

Diperkirakan sebanyak 500 perempuan Thailand yang menikah dengan warga negara Israel memiliki anak dengan kewarganegaraan ganda sebagaimana The Thai Examiner melaporkan. Para perunding Thailand bertemu dengan para pejabat Hamas di Teheran bulan lalu dan diberi janji bahwa para tawanan akan dibebaskan pada waktu yang tepat.

Perdana Menteri Srettha Thavisin baru-baru ini justru menuduh Israel menawarkan lebih banyak uang kepada pekerja Thailand agar mereka tetap tinggal. Srettha mendesak semua pekerja Thailand untuk meninggalkan zona perang dan berjanji membantu mereka yang kembali mendapatkan kesempatan kerja.

Sebanyak 34 warga negara Thailand tewas dalam konflik tersebut, dan kerajaan tersebut telah mengevakuasi lebih dari 8.000 warganya melalui penerbangan repatriasi. Sekitar 30 ribu warga Thailand bekerja di Israel, sebagian besar sebagai buruh tani.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Kanchana Patarachoke mengatakan sebanyak 25 pekerja Thailand yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza bergantung pada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas untuk gencatan senjata.

Sebagaimana diberitakan Bangkok Post, Jumat (17/11/2023), Kanchana mengatakan Israel dan Hamas masih berselisih mengenai persyaratan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Hamas bersikeras ingin melakukan gencatan senjata terlebih dahulu. Israel menuntut pembebasan sandera tanpa syarat dan menyetujui penghentian sementara pertempuran.

Baca juga: Tak Hanya Alquran dan Hadits, Kehancuran Yahudi Israel Juga Diisyaratkan Bibel?

Pada Kamis (16/11/2023), tim perunding Thailand yang kembali dari Iran mengatakan Hamas akan membebaskan orang-orang Thailand yang disandera jika Israel menerima seruannya untuk melakukan gencatan senjata selama 72 jam.

Kanchana mengatakan jumlah pekerja Thailand yang terbunuh sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 adalah 39 orang. Seluruh jenazah mereka telah dikembalikan ke Thailand.

Ada sekitar 20 ribu pekerja Thailand memutuskan untuk tinggal di Israel. Sebagian besar bekerja di pertanian di gurun Arava, yang dianggap aman dari tembakan roket.

photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement