REPUBLIKA.CO.ID, Generasi muda Gaza telah menghadapi genosida oleh Israel sejak dua tahun terakhir. Operasi militer penjajah memperparah trauma akut penduduk sipil Palestina yang telah lama menderita di daerah kantong tersebut.
Biro Pusat Statistik Palestina mencatat pada April 2025, ada lebih dari 39.000 anak di Gaza telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka. Sekitar 17.000 anak diantaranya bahkan menjadi yatim-piatu sejak Oktober 2023, menurut biro tersebut.
Di balik statistik mengerikan tersebut, sepasang kakek-nenek membesarkan 36 cucu reruntuhan Gaza City. Mereka merawat anak-anak yang menjadi bagian dari statistik yatim yang orang tuanya dibunuh oleh Israel. Pasangan senja itu kini menghadapi berbagai tantangan sehari-hari dalam merawat dan melindungi mereka.
Lihat postingan ini di Instagram
Hamed dan Rida Aliwa termasuk di antara mereka yang kehilangan generasi penerus. Lima putra mereka terbunuh selama serangan Israel selama dua tahun di Gaza, Hamed dan Rida Aliwa pun membesarkan cucu-cucu mereka yang yatim piatu.
“Anak-anak ini membutuhkan perawatan,” ujar Rida, 60 tahun, kepada Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera di Gaza City. “Mereka membutuhkan makanan, air, dan perhatian khusus. Ini adalah tanggung jawab besar yang membuat saya sangat stres.”
Masing-masing anak tersebut telah merasakan kepedihan dan penderitaan perang Israel selama dua tahun di Gaza. Mereka telah belajar untuk berbagi sepotong roti dan tertidur diiringi suara ledakan.
Setiap pagi, Hamed dan Rida bangun dan menghadapi hari, bukan untuk diri mereka sendiri. Mereka harus ada bagi untuk anak-anak yang kini memanggil mereka ibu dan ayah.




